tirto.id - Calon wakil gubernur nomer urut tiga, Sandiaga Uno merasa akan lebih berhati-hati dalam debat putaran kedua nanti malam.
Sandi mengatakan akan menyajikan pola komanikasi baru dalam debat nanti. Meski begitu mereka tidak akan menghilangkan pengalaman lapangan sebagai bahan refleksi seperti saat debat sebelumnya.
Menurut Sandi kepada Tirto, saat debat perdana yang diselenggarakan resmi oleh KPUD DKI Jakarta, di Hotel Bidakara, Anies-Sandi memang lebih banyak membicarakan temuan lapangan. Sebab itu amat penting untuk menilai seberapa program yang telah dirancang memang dibutuhkan masyarakat.
“Kita harus bisa justru cerita bahwa bangun Jakarta itu buat apa dan buat siapa sih. Siapa nya itu kan orangnya, kita fokusnya di manusia nya,” kata Sandi kepada Tirto, Jakarta, Rabu (25/1).
Lalu kebaruan apa saja yang akan mereka tampilkan? Sandi menjawab pada debat nanti malam mereka akan lebih mentitikberatkan pada penyampaian data-data yang berkaitan dengan tema yaitu reformasi birokrasi dan penataan kota. Seperti seputar reklamasi, layanan dunia usaha, layanan kesehatan, dan layanan pendidikan.
Hal ini diakui Sandi tak mereka lakukan pada debat perdana lalu. Ketika calon lain membicarakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui angka-angka, Sandi berkelit mereka lebih mementingkan dengan cara memandang manusia yang menjadi target orientasi untuk pembangunan kota ke depan.
“Pak Basuki ngomong mengenai indeks pembangunan manusia which is fine tapi manusia nya harus jadi landasan dari pembangunan kota ke depan harus jadi target dari orientasinya,” kata Sandi.
Dalam konteks debat nanti malam, Sandi mengatakan pengalaman Anies saat menjabat Kementrian Pendidikan dirasa akan menjadi keunggulan mereka dalam tema reformasi birokrasi dan pelayanan. “Pak Anies itu kan sudah terkenal bisa menggerakan birokrasi waktu di Kemetrian Pendidikan serapannya 94 persen,” kata Sandiaga.
Sedangkan Sandi akan lebih membawa terobosan mengenai pelayanan birokrasi kepada warga. “Saya akan bawa justru inovasi-inovasi juga menjadi terobosan bahwa reformasi birokrasi ujung-ujungnya memberikan pelayanan kepada warga masyarakat secara merata. Karena sekarang sudah ada yg menganggap reformasi birokrasi sudah berjalan tapi lebih banyak lagi masyarakat yang bilang belum terasa di level mereka.” Kata Sandi kepada Tirto.
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan