tirto.id - Sandiaga Uno merasa pelaku ekonomi lama harus siap bertransformasi dengan usaha digital. Ia menyebut digitalisasi UMKM sebagai konsep revolusi jilid IV digital ekonomi.
"Pelaku usaha lama harus bertransformasi online. OK OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) Online. Kita ingat revolusi industri, nah ini revolusi digital IV. UMKM harus naik kelas," kata Sandiaga di Gor Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2017).
Jumlah UMKM memang meningkat pesat dan kini tercatat ada 57 juta. Namun, Sandiaga menyatakan bahwa angka UMKM seharusnya tidak sebesar itu karena mereka terus tumbuh menjadi usaha besar.
"Jadi ada pendapat yang salah ketika bangga menghasilkan 57juta UMKM. Seharusnya angka UMKM kecil, mereka naik kelas dan menciptakan pekerjaan formal," tambah Sandiaga.
Senada dengan ucapan Sandi, Andi Dewandaru ketua UKM Forum kepada Tirto menyebut 62 persen peserta OK OCE memiliki usaha yang belum stabil dengan laba di bawah 3juta perbulan, sehingga memerlukan pendampingan pelatihan wirausaha. Selain itu, sebanyak 71,5 persen UMKM belum memiliki legal usaha. Para UMKM itu, 31,3 persen jenis usahanya berdagang.
"62 persen dari mereka memiliki usaha profit-nya masih minim yaitu 3juta sebulan. Harus didampingin," kata Andi.
Untuk mendampingi pelatihan wirausaha, dibentuk gerakan OK OCE. Gerakan itu berisikan Jaringan Wirausaha OK OCE(JWO), Gen Pro, UKM Forum, mompreneur, dan womanpreneur.
OK OCE online ini adalah program inisiasi dari Ananto Pratikno. Melalui program ini, segala produk OK OCE akan dipasarkan secara online.
Rencana awal acara OK OCE online diadakan serempak di 44 titik kecamatan Jakarta. Namun menurut Heri Harjanto wakil ketua sosial kampanye Anies-Sandi, jadinya hanya 42 kecamatan. Sebab di Kepulauan Seribu terjadi kendala yang tidak bisa dijelaskan.
"Ini di 44 kecamatan. Tapi jadinya 42 kecamatan, Kepulauan Seribu gajadi," kata Heri.
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti