tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno buka suara mengenai nilai saham perusahaan miliknya, yakni Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yang melejit pada sehari usai putaran kedua Pilkada DKI 2017. Sandiaga tercatat memiliki 27,79 persen saham di Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Sandiaga tidak menilai lonjakan itu berkat kabar kemenangan dirinya dan Anies Baswedan sesuai hasil hitung cepat hampir semua lembaga survei.
Dia justru berpendapat lonjakan itu terjadi sebab rivalnya di Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat legowo mengucapkan selamat atas kemenangan dirinya dan Anies.
"Ini mungkin gara-gara (sebab) pak Basuki ngomong waktu pada acara Deklarasi Damai yang akui kemenangan Paslon 3 (Anies-Sandiaga) berdasarkan hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, sehingga saham Saratoga naik," kata Sandiaga di Jakarta, pada Kamis (20/4/2017) seperti dilaporkan Antara.
Menurut Sandiaga, lonjakan nilai saham Saratogo muncul semata-mata karena sentimen positif dari pelaku pasar modal usai putaran kedua Pilkada DKI 2017 rampung.
"Saya sampaikan apapun yang dilakukan oleh pelaku pasar itu murni domain bursa saham. Saya sekarang sudah nggak ada di korporasi," kata Sandiaga.
Dia mengaku dirinya sudah tidak aktif di manajemen korporasi miliknya itu. Dia mengklaim kebijakannya dan Anies akan berpihak ke masyarakat bila memimpin DKI Jakarta dan tidak dipengaruhi kepentingan bisnisnya.
Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di hari Kamis (20/4/2017) saham Saratoga, yang berkode SRTG, sempat mengalami kenaikan hingga 23,61 persen dari level 3.700 saat pembukaan ke level 4.450 di perdagangan pagi. Saham itu ditutup di level 3.830 pada perdagangan sesi pertama.
Sebagaimana dimuat laman KPU RI, rekap sementara itu menyimpulkan Anies-Sandiaga mendulang 3.239.923 suara atau 57,95 persen. Sementara Ahok-Djarot memperoleh 2.351.141 suara atau 42,05 persen.
Di Jakarta Barat, Ahok-Djarot memperoleh 611.801 suara dan Anies-Sandiaga 685.079 suara. Adapun di Jakarta Pusat Ahok-Djarot memperoleh 243.767 suara dan Anies-Sandiaga 332.850 suara.
Sedangkan di Jakarta Selatan, Ahok-Djarot memperoleh 459.753 suara dan Anies-Sandiaga 754.140 suara. Lalu, di Jakarta Timur Ahok-Djarot memperoleh 612.333 suara dan Anies-Sandiaga 992.624 suara.
Di Jakarta Utara. Ahok-Djarot memperoleh 418.096 suara dan Anies-Sandiaga 466.568 suara. Kemudian, di Kepulauan Seribu Ahok-Djarot memperoleh 5.391 suara dan Anies-Sandiaga 8.796 suara.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa dari total Daftar Pemilih Tetap Pilkada Jakarta putaran kedua sebanyak 7.257.204 suara dan yang menggunakan haknya sebanyak 5.661.895 suara. Suara sah berjumlah 5.579.587. Sedangkan tingkat paritisipasi politik warga di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta sebesar 78 persen.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom