Menuju konten utama

Sandiaga Pastikan BUMD DKI akan Bangun Hotel Syariah

Sandiaga Uno mengumumkan kesiapan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo untuk membangun hotel syariah.

Sandiaga Pastikan BUMD DKI akan Bangun Hotel Syariah
(Ilustrasi) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat mengikuti rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/11/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan rencana Pemrov DKI untuk membangun hotel syariah akan segera terealisasi. Menurut dia, salah satu BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, yakni PT Jakarta Tourisindo, sudah siap merealisasikan rencana membangun hotel syariah di ibu kota.

"Hotel syariah banyak peminatnya juga," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo G. Jeffrey Rantung mengaku siap mengeksekusi rencana itu. "Kami juga sudah siapkan konsepnya," ujar Jeffrey.

Dia optimistis bisnis hotel syariah mendatangkan keuntungan bagi perusahaan daerah. Jeffrey mencontohkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini sektor pariwisata berbasis halal tourism sedang giat dikembangkan.

"Kami pikir kenapa di Jakarta nggak kita mulai," ujarnya.

Ia menilai, membangun hotel syariah di Jakarta adalah langkah sederhana untuk menjadikan ibu kota sebagai role model pariwisata di Indonesia. Mayoritas penduduk di Indonesia, yang menganut agama Islam, menurut dia, menjadi salah satu latar belakang inisiatif ini muncul.

"Tidak menutup peluang, saya pikir wisata syariah ini bisa dilakukan," kata Jeffrey.

Ide membangun hotel syariah ini, oleh Jeffrey dinilai akan menguntungkan karena tidak hanya institusi pemerintahan yang menggunakan fasilitas hotel untuk kegiatan karyawannya.

"Dari swasta juga. Ada juga misalnya dari organisasi agama Islam, Kristen," ucap Jeffrey.

Ia mengatakan hotel syariah, yang akan dikembangkan perusahaannya, akan mengikuti prinsip hukum Islam. Misalnya, lanjut Jeffrey, harus ada pembedaan kamar antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah, menunjukkan buku nikah bagi pasangan suami istri dan function room yang dipisah untuk laki-laki dan perempuan jika ada acara tertentu.

"Itu salah satunya," kata dia.

Namun, Jeffrey mengakui, sampai saat ini, PT Jakarta Tourisindo belum menentukan pilihan lokasi pilot project untuk pembangunan hotel syariah.

"Kami masih lihat aset yang ada, lokasi strategis dan segmentasi," jelasnya.

Dia memperkirakan salah satu lokasi hotel syariah yang potensial adalah Jakarta Utara. Sebab, dia menilai Jakarta Utara bisa menjadi fokus orientasi wisata religi.

"Kita semua kan setuju di daerah sana (Jakarta Utara) nggak jelas dan buram, kami ingin masuk di sana. Selatan kan sudah maju," kata dia.

Baca juga artikel terkait HOTEL SYARIAH atau tulisan lainnya dari Diana Pramesti

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Diana Pramesti
Penulis: Diana Pramesti
Editor: Addi M Idhom