Menuju konten utama

Sandiaga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta Lampaui 6 Persen

Sebelumnya, Ketua Umum Apindo menyatakan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang sarat dengan isu SARA berpengaruh pada persepsi pelaku ekonomi, sehingga menimbulkan sikap wait and see.

Sandiaga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta Lampaui 6 Persen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memberi keterangan kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Wakil Gubernur Sandiaga Uno optimistis pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta di tahun 2018 diprediksi berada di atas 6 persen. Sandiaga pun mengimbau para pengusaha tidak ragu berinvestasi.

"Kita mendapat masukan data-data terakhir bahwa perekonomian di Jakarta menunjukkan sebuah ruangan dan untuk memasuki tahun 2018 optimis melihat pertumbuhan ekonomi di Jakarta di atas 6 persen," kata Sandiaga, Senin (18/12/2017) di Balaikota DKI Jakarta.

Sandiaga menambahkan, pertumbuhan jumlah lapangan kerja di DKI Jakarta juga diprediksi meningkat. Hal ini disumbang oleh kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM di akar rumput.

Sandiaga pun mengimbau perusahaan besar dan menengah untuk tidak menunda investasinya di Jakarta karena khawatir terhadap tahun politik. Sandiaga menjamin tahun politik tidak akan berpengaruh negatif terhadap bisnis.

"Buktinya dalam kurun waktu 2 bulan setelah dilantik, IHSG di BEI menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dan seperti kami prediksi di awal, setelah pemilihan kemarin bahwa indeks akan menembus angka psikologis 6.100, alhamdulillah bisa tercapai," jelas Sandi.

Sandiaga berharap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja ini bisa mengurangi jumlah pengangguran di DKI Jakarta. Hingga pada akhirnya turut menurunkan angka kemiskinan di ibu kota.

Sebelumnya, para pelaku usaha yang bernaung di bawah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 berkisar antara 5,05 - 5,20 persen. Proyeksi tersebut lebih rendah ketimbang target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan pemerintah dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2018 sebesar 5,4 persen.

Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani menilai penentuan rentang tersebut merupakan pandangan realistis dunia usaha di sepanjang 2017. “Apabila kita lihat perjalanan di 2017, cukup banyak hal yang tidak sesuai dengan perkiraan kita. Sehingga kami menurunkan target,” kata Hariyadi saat jumpa pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, pada Selasa (5/12/2017).

Lebih lanjut, Hariyadi menyatakan bahwa dinamika politik Tanah Air bakal berpengaruh terhadap laju perekonomian di dalam negeri. Oleh karena itu, Hariyadi berharap agar kondisi perpolitikan bisa dikelola dengan baik.

“Perekonomian bisa sangat terpengaruh dinamika politik yang ada. Khususnya terkait ekses atau dampak yang bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ucap Hariyadi.

Ia pun lantas mencontohkan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 yang sarat dengan isu SARA. Hariyadi mengklaim efek dari berkembangnya isu SARA dalam kontestasi politik tersebut berpengaruh pada persepsi pelaku ekonomi, sehingga menimbulkan sikap wait and see.

Baca: Apindo Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2018 Lebih Rendah dari Target

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Alexander Haryanto