Menuju konten utama

Sandiaga: Lari adalah Simbol Mengejar Ketertinggalan Jakarta

Bagi Sandiaga Uno, olahraga lari adalah simbol dari upaya untuk mengejar ketertinggalan Jakarta utamanya dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Lari juga bermakna ajakan bagi masyarakat Jakarta untuk hidup sehat.

Sandiaga: Lari adalah Simbol Mengejar Ketertinggalan Jakarta
Calon Wakil Gubernur, Sandiaga Uno meresmikan kampung Gerakan Anies Sandi (GAS) di kampung Kebon Bayam Taman BMW, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Tirto.id/Achmad Fauzan

tirto.id - Bagi calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Sandiaga Uno, olahraga lari adalah simbol dari upaya untuk mengejar ketertinggalan Jakarta, utamanya dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Pengusaha sekaligus politisi yang kini berdampingan dengan Anies Baswedan itu menambahkan bahwa lari adalah minatnya sejak lama. Lari juga bermakna ajakan bagi masyarakat Jakarta untuk hidup sehat.

"Setahun sudah kita ajak warga Jakarta hidup sehat. Simbol sepatu ini sebagai bentuk Jakarta bergerak, berlari mengejar ketertinggalan. Misal, lapangan pekerjaan," kata Sandiaga sebelum berlari di Pasaraya Manggarai, Jakarta Timur, Minggu pagi (5/2/2017). Kala itu ia sedang menghadiri peluncuran sepatu nine ten (910) edisi Sandi Uno simbol dari berakhirnya program Jakarta Berlari.

Sepatu nine ten yang baru diresmikan langsung dipakai untuk menggantikan sepatu hitam yang menemani Sandi melewati 1.000 titik lari. "Jadi kita mau pakai ini nih," kata Sandi sambil tertawa kecil, lalu melepas dan mengendus sepatu yang sudah menemaninya berlari hingga New York dan Tokyo.

Sepatu lama Sandi itu akan dilelang untuk disumbangkan dalam bentuk Talita Fund. Talita Fund adalah program untuk mengenang Dzakira Zahra, anak seorang warga Jakarta bernama Nurjanah yang hanyut di Sungai Ciliwung saat sedang bermain 30 Januari 2017 lalu dan ditemukan 1 Februari 2017 sore.

"Hasilnya akan disumbangkan untuk dana pendidikan kepada Bu Nurjanah. Untuk dana pendidikan anak-anaknya," tambah Sandi.

Peluncuran sepatu lari ini diinisiasi founder Jakarta Berlari, Tsamanov. Saat ditemui Tirto, Tsamanov bercerita tentang kerja sama nine ten sebuah perusahaan binaan OK OCE. Menurutnya, sepatu lari ini memiliki potensi untuk bersaing dengan produk luar.

"Ini sebagai bentuk dukungan produk OK OCE dan kualitas untuk lokal dari nine ten itu bagus. Bisa bersaing nih," kata Tsamanov.

Peserta Jakarta Berlari kali ini dihadiri dari berbagai usia. Contohnya Wiwi (68), warga Manggarai yang didaulat sebagai peserta paling tua.

"Kesehatan tuh mahal banget. Saya tua gini juga suka senam. Tau lagi ada Pak Sandi. Saya ikut aja," kata Wiwi.

Turut hadir pula artis Naysila Mirdad dalam peluncuran sepatu sebelum berlari. Menurut Naysila, jenis sosialisasi yang mengajak warga berolahraga dinilai sebagai bentuk turun langsung bersama warga.

"Oh, itu bagus membangun kesehatan dan kebersamaan, bisa terjun langsung sama warga," kata Naysila kepada Tirto.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Tresna Yulianti

tirto.id - Politik
Reporter: Tresna Yulianti
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Akhmad Muawal Hasan