Menuju konten utama

Sandiaga Klaim Angka Kemiskinan Jakarta akan Turun dengan OK OCE

Pemprov telah menganggarkan Rp48,9 miliar dalam Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) 2018 untuk program OK OCE.

Sandiaga Klaim Angka Kemiskinan Jakarta akan Turun dengan OK OCE
Sandiaga Uno menjadi pembicara dalam diskusi Jakarta Research Public Policy (JRPP) bertema "Infrastruktur DKI Jakarta untuk Maju Kotanya Bahagia Warganya" di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Selasa (26/9/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji akan menurunkan angka kemiskinan di Ibu Kota melalui program kolaboratif antara pemerintah dan warga, salah satunya One Kecamatan One Center Enterpreneurship (OK OCE).

Tak tanggung-tanggung, hingga akhir masa baktinya di tahun 2022 nanti, ia memasang target penurunan kemiskinan di Jakarta sebesar satu persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata penurunan kemiskinan selama sepuluh tahun terakhir yang sebesar 0,06 persen, target tersebut sama dengan akselerasi empat kali lipat.

"Kita tahu sama-sama bahwa kemiskinan di DKI angkanya ada di 3,7%. Ini menelurkan sebuah gagasan besar, agar dalam pemerintahan 2017-2022 Anies-Sandi menargetkan penurunan kemiskinan 1% menuju angka 2,7%," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).

Untuk mencapainya, lanjut Sandi, Pemprov telah menganggarkan Rp48,9 miliar dalam Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) 2018 untuk program OK OCE. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai operasional pembinaan wirausahawan di tiap kecamatan serta pembuatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan.

Sandi menegaskan, jumlah pengusaha yang hendak dihasilkan dari program tersebut mencapai 200 ribu dalam kurun lima tahun. "Ini target yang luar biasa mungkin kalau dibilang sangat ambisius tapi ini keinginan kita semua," kata mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.

OK OCE sendiri sudah mulai berjalan di 44 Kecamatan yang ada di Jakarta menggunakan dana APBD-Perubahan 2017. Namun, kata Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Irwandi, konsepnya masih perlu disinkronisasi dan dirumuskan ulang agar sesuai seperti yang dibawa oleh Sandiaga Uno.

Dalam menjalankan program tersebut, Dinas UMKM telah melibatkan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain seperti Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial.

Pelatihan yang dilakukan, di antaranya seperti menjahit, las, potong rambut serta industri lainnya. "Tapi nanti bukan hanya sebatas ini. Karena ada juga pelatih-pelatih dari luar yang sudah berpengalaman dan akan membina dengan sukarela."

Hingga saat ini, ungkap Irwandi sudah ada 2.610 pengusaha baru yang bergabung program tersebut. Jumlah itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang dialokasikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saat kontrol APBD-Perubahan masih berada di tangan Gubernur Djarot Saiful Hidayat.

Adapun peserta yang disasar, berasal dari berbagai kalangan mulai dari lulusan SMA hingga pensiunan pegawai negeri. "Jadi di setiap kecamatan, saat ini ada 50 wirausahawan yang kita bina. Ini sudah termasuk kepulauan seribu yang jumlahnya 60 wirausahawan," ujarnya saat dihubungi Tirto.

Kendati demikian, Irwandi yakin jika angka kepesertaan itu akan melonjak drastis menjadi 8000 per kecamatan di tahun depan. Bahkan, dirinya sesumbar bahwa angka pendaftar yang ada di dinas UMKM saat ini telah melebihi ekspektasi. "Satu kecamatan bisa sampai dua puluh ribu," imbuhnya.

Dengan data yang ia pegang, Irwandi juga optimistis target itu bisa tercapai. Sebab, dalam satu tahun, Pemprov berharap dapat menciptakan 40.000 wirausahawan baru dari program tersebut.

"Tapi sampai saat ini masih belum dirumuskan, belum dirinci, berapa banyak usahawan yang akan dicetak dari masing-masing SKPD," tutur Irwandi. Yang jelas, tukasnya, "Setiap SKPD harus saling bersinergi satu sama lain dan siap berkolaborasi dengan warga."

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra