Menuju konten utama

Sandiaga dan Djarot Berdebat Soal Harga Sembako

Ira Kusno memberikan kesempatan kepada Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno untuk saling bertanya dan menjawab. Salah satunya mereka berdebat soal harga sembako.

Sandiaga dan Djarot Berdebat Soal Harga Sembako
Djarot Saiful Hidayat menjawab pertanyaan Sandiaga Uno saat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Dalam debat Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam, Ira Koesno sebagai moderator memberikan kesempatan kepada masing-masing calon wakil gubernur DKI, yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno untuk saling bertanya dan menjawab.

Salah satu yang diperdebatkan adalah soal harga sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat (sembako) menjelang Ramadan dan Idul Fitri yang selalu naik. Pada kesempatan itu, Sandiaga bertanya soal strategi Djarot sebagai calon petahana dalam menyikapi kenaikan harga sembako, seperti cabai, bawang merah, beras, hingga daging.

“Waktu itu harga cabai Rp50 ribu, masih fluktuatif. Warga menuntut, karena Pemprov belum bisa menghadirkan solusi,” kata Sandiaga memulai pertanyaannya.

Sandiaga kemudian meminta Djarot untuk membeberkan strateginya dalam menstabilkan harga sembako di ibu kota Jakarta. “Mohon diberikan strateginya [menstabilkan harga],” kata Sandiaga.

Mendapat pertanyaan tersebut Djarot pun langsung memaparkan apa yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI dalam megendalikan harga sembako di ibu kota. Salah satu strategi yang dilakukannya adalah melakukan kerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah sebagai daerah pemasok.

Selain itu, lanjut Djarot, pihaknya juga sedang membangun kontainer pengawet. Kontainer pengawet yang dimaksud Djarot adalah untuk menyimpan stok bahan makanan guna mengendalikan harga bahan pokok yang biasanya naik jelang Ramadan dan Idul Fitri. Dengan adanya kontainer ini, maka pihaknya bisa menyimpan bawang merah dan cabai hingga enam bulan.

Selain itu, Djarot menuturkan bahwa Pemprov DKI juga mengandalkan sejumlah BUMD, seperti Food Station dan PD Dharma Jaya untuk mengendalikan harga sembako. Menurut Djarot, dengan cara tersebut, maka harga sembako di ibu kota bisa stabil.

Sayangnya jawaban Djarot tersebut disangkal oleh Sandiaga karena berdasarkan pantauan pihaknya, harga sembako justru semakin naik. Menurut dia, kenaikan tersebut tidak terlalu berdampak terhadap kelas menengah, namun bagi masyarakat kelas bawah hal tersebut sangat merasakan.

“Solusi yang bapak sampaikan enak, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” kata Sandiaga.

Namun, Djarot tetap berdalih bahwa Pemprov DKI telah melakukan langkah-langkah konkret dalam menstabilkan harga sembako tersebut. Misalnya, Djarot mencontohkan salah satunya dengan memberikan subsidi dan operasi pasar. Menurut Djarot, kuncinya adalah memastikan pasokan sambako yang masuk ke Jakarta.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz