tirto.id - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anis Baswedan dan Sandiaga Uno batal hadir dalam debat yang diselenggarakan Kompas TV, Minggu (2/4/2017). Debat itu hanya dihadiri oleh pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Menanggapi hal itu, Sandiaga membantah bila pihaknya takut mengikuti debat yang rencananya akan dipandu oleh jurnalis senior Rosiana Silalahi itu. Sebaliknya, Sandiaga justru mengatakan dirinya telah terbiasa dan sudah sejak lama mengikuti pelbagai debat kandidat di forum-forum sebelum menjadi calon wakil gubernur.
"Saya sudah partisipasi debat dari zaman Mas Anies belum jadi cagub, dari bulan April [2016] saya sudah debat di beberapa forum," kata Sandiaga di Jalan Jenggala, Jakarta Selatan, Senin (3/4).
Terkait dengan ketidakhadiran itu, Sandiaga mengklaim bahwa debat hanya akan memanaskan suasana Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya yang dibutuhkan Jakarta hari ini adalah ketentraman menuju hari H Pilkada.
"Buat saya debat itu untuk mengangkat isu yang sangat sentral. Tapi, kalau terus diadu, apalagi ada pendukung yang pakai yel, kita sudah lihat debat KPUD gimana panasnya. Di bawah panasnya saya rasakan sendiri. Pengawalan harus digunakan untuk mengawal warga yang panas, tim advance datang duluan menenangkan warga, memastikan tidak terprovokasi. Kita ingin 16 hari kita gunakan untuk meredam semua isu yang kemungkinan bisa memprovokasi," katanya.
Melihat situasi yang demikian memanas itulah Sandiaga dan timnya mengajukan format baru kepada pihak Kompas TV, yakni sebuah talk show. Sebab, menurutnya konsep tersebut lebih menyejukkan situasi.
"Yang kita tawarkan format talk show antarcawagub. Kenapa menurut kami menarik, karena cawagub ini dulu dua-duanya sempat potensi gubernur. Ini lebih menyejukkan di masyarakat," katanya.
Hanya saja, menurut Sandiaga bentuk format yang diajukannya tidak mendapat persetujuan dari pihak Kompas TV. "Awalnya saya kira mereka setuju. Tapi sore hari kami baru dikasih tahu kalau tidak ada titik temu soal format," katanya.
Pernyataan Sandiaga ini senada dengan Wakil Ketua Tim Media Anies-Sandiaga, Naufal Firman Yursak. Ia mengatakan alasan pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga tidak hadir di acara debat program Rosi di Kompas TV karena pihaknya tidak pernah memberikan konfirmasi kehadiran pada acara yang berlangsung pada Minggu (2/4).
“Sampai detik terakhir, acara "Rosi dan Kandidat Gubernur" tidak pernah mendapatkan jawaban dari Tim Anies-Sandi tetapi acara Rosi secara sepihak terus mengiklankan acara debat,” ujar Naufal dalam rilis tertulis, Senin (3/4).
Selanjutnya, dalam rilis tersebut Naufal juga membantah pernyataan juru bicara Basuki-Djarot, Raja J Antoni yang pernah menyatakan bahwa Anies-Sandiaga trauma terhadap debat cagub-cawagub.
“Bahkan sekitar seminggu sebelum ini, Anies sekali lagi membuktikan dominasinya terhadap Basuki yang konon kekalahannya di debat itu disebabkan semata-mata karena beliau sedang sakit gusi,” pungkas Naufal.
Sedianya, debat kandidat di Kompas TV akan dipandu oleh jurnalis senior Rosiana Silalahi dengan menghadirkan Sandiaga Salahudin Uno dan Djarot Saeful Hidayat selaku dua cawagub DKI Jakarta. Sebelumnya, Metro TV dalam acara Mata Najwa juga menyelenggarakan debat antara Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan dengan dipandu oleh Najwa Shihab.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto