tirto.id -
"Esok hari, kita, bangsa Indonesia, merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73. Sebuah momentum untuk mengingat kembali semangat persatuan Indonesia yang telah dibuktikan oleh para pendiri bangsa, para perintis, dan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat itu, semua anak-anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia merdeka," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato Presiden RI di depan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2018 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Presiden mengatakan, perbedaan bukanlah penghalang bagi para pejuang kemerdekaan untuk bersatu.
Dalam persatuan itulah, mereka menemukan energi yang mahadahsyat untuk menggerakkan seluruh tenaga, pikiran, dan juga tetesan keringat untuk Indonesia merdeka.
Dalam persatuan Indonesia itulah, kata dia, para pejuang kemerdekaan menemukan solidaritas, kepedulian, dan juga semangat berbagi antarsesama anak bangsa.
Selain itu juga solidaritas, peduli, dan berbagi antarsesama saudara, satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air.
"Kini, setelah 73 tahun merdeka, kita harus melanjutkan elan semangat para pejuang kemerdekaan itu untuk bekerja nyata mengisi kemerdekaan, untuk bekerja nyata memenuhi janji-janji kemerdekaan, dan untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Pada Sidang Tahunan MPR tahun ini, tampak hadir Wapres Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla, Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota MPR RI, Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara, para Menteri Kabinet Kerja dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Presiden Ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, dan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, mantan Wapres Try Sutrisno dan Boediono juga tampak hadir.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri