tirto.id - Tirto.id - Ratusan massa demo 4 November 2016 di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, melaksanakan Salat Jumat bersama. Salat Jumat itu dibuka dengan ceramah dari Egi Sudjana. Dalam kesempatan itu, Egi mengajak jamaah yang juga peserta demo untuk belajar ikhlas serta meminta Tuhan menghukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah menistakan ayat-ayat kitab suci.
"Orang banyak bicara ikhlas, tapi banyak yang tidak memahami. Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan apa hubungan ikhlas dengan tauhid," kata Egi, Jumat (4/11/2016).
Menurutnya, ikhlas itu harus dilakukan semata-mata karena Allah. Karena itu, tidak mungkin orang bisa Ikhlas kalau tidak karena Allah. "Benarkah kita sudah ikhlas bertuhan kepada Allah? Kalau benar, kenapa masih banyak kemaksiatan di Jakarta?" ujarnya.
Egi mengatakan, jika memang umat Islam di Indonesia sudah ikhlas bertuhan kepada Allah, maka seharusnya negara ini sudah benar. Namun faktanya, banyak hal tidak baik terjadi di negara ini.
Egi pun menuding DPR dan presiden munafik karena mereka mengaku seorang Islam namun tidak melaksanakan hukum agama sebagai wujud keikhlasan bertuhan.
"Untuk mengukur keikhlasan, orang ikhlas adalah orang yang mau diatur oleh hukum Allah dan mengukuti jejak nabi. Kalau mengaku Islam tapi tidak mau dan rela diatur maka itu munafik, bahkan kafir," tukas Egi.
Selain berceramah tentang ikhlas, Egi juga mengajak umat berdoa bersama. Dalam doa tersebut Egi meminta kepada Allah agar menghukum Ahok. "Ya Allah, hukum Ahok ya Allah, orang yang berani menistakan ayat-ayatmu!" teriaknya.
Doa itu pun langsung disambut teriakan umat. "Amin!"
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Iswara N Raditya