Menuju konten utama
Periksa Fakta

Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Menggenggam Jari Tangan

Pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat.

Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Menggenggam Jari Tangan
HEADER PERIKSA FAKTA Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Cara Menggengam Jari Tangan. tirto.id/Fuad

tirto.id - Media sosial menjadi alat penyebar beragam informasi dan klaim. Salah satu isu yang banyak dibahas adalah tips dan trik terkait kesehatan. Sayangnya, beberapa tips kesehatan ini tidak berdasar fakta ilmiah atau bukti medis.

Sebelumnya, Tirto pernah memeriksa video yang berisi soal langkah-langkah mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari. Hasilnya, berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, klaim dari sebuah video yang menunjukkan trik mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari tangan kiri, tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah atau medis.

Baru-baru ini, kembali beredar di media sosial video mengenai cara mudah untuk mengecek kadar kolesterol melalui jari tangan. Menurut isi video tersebut, langkah awal untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh adalah dengan menggenggam jari tangan secara kuat selama 30 detik. Kemudian, jika ujung jari berubah menjadi warna merah, artinya kadar kolesterol tubuh terhitung tinggi.

Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Cahaya Alam” (arsip) lewat video reels yang diunggah pada Senin (12/8/2024). Berikut bunyi klaim di video:

“Cara mudah dan simpel cek kolesterol hanya menggunakan jari tangan. Caranya, genggam tangan kuat-kuat dan tahan selama 30 detik, kemudian lihat ujung-ujung jari apakah berwarna merah? Jika berwarna sangat merah itu tandanya kolesterol kamu tinggi.”

PERIKSA FAKTA Cek Kadar Kolesterol

PERIKSA FAKTA Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Cara Menggengam Jari Tangan.

Sepanjang Senin (12/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 6,1 ribu tanda suka, 175 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak sekitar seribu kali.

Jika melihat kolom komentar dalam unggahan tersebut, beberapa warganet terdengar percaya dengan tips tersebut dan mengaku telah mempraktikkannya. Namun, ada juga yang meragukan kebenaran tips tersebut.

Lantas, bagaimana kebenaran tips ini?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, sebagai informasi, menukil artikel Halodoc yang telah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani. Senyawa ini membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru. Gunanya agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.

Namun, jika kadarnya dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke karena pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.

Kembali ke klaim, untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara medis, Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten. Dokter Nurul mengatakan, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan tidak tepat.

“Pernyataan diatas tidak valid dan tidak ada studi ilmiah yang meneliti hal tersebut,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (20/8/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat. Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan pasien dalam keadaan berpuasa.

Adapun klaim soal cara mengecek kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan bukanlah metode yang tepat. Sebab, jari tangan mengandung pembuluh darah yang membuat jari tangan terlihat berwarna kemerahan.

“Apabila digenggam lalu dilepaskan, secara otomatis, pembuluh darah di area jari tangan pun akan merespon dan menunjukkan perubahan warna kemerahan. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol. Untuk mengetahui kadar kolesterol, tetap diperlukan pemeriksaan darah melalui pengambilan darah vena,” sambung dr. Nurul.

Menurut dr. Nurul pula, pemeriksaan kolesterol total biasanya terdiri dari LDL atau low density lipoprotein, atau yang sering dikenal dengan kolesterol tidak baik, serta HDL atau high density lipoprotein, atau yang sering dikenal “kolesterol baik”, dan trigliserida, atau lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

“Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien dan hasilnya keluar dalam bentuk angka. Baru bisa diketahui berapa kadarnya, apakah normal atau tinggi. Kadar normal kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl,” katanya.

Senada dengan penjelasan Dokter Nurul, menukil penjelasan yang dimuat di Antara, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menyebut pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.

“Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” ujar dia seperti dikutip Antara, Sabtu (14/8/2021).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan studi ilmiah atau bukti penjelasan medis yang membenarkan klaim soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan secara kuat seperti dalam klaim unggahan.

Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, menjelaskan, pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat.

Jadi, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa.

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - News
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty