Menuju konten utama

Ruth Orkin, Pembuka Jalan Fotografer Perempuan

Ruth Orkin dianggap sebagai pionir fotografer perempuan yang mandiri. Ia membuka jalan bagi banyak perempuan untuk mengejar karier di bidang tersebut.

Ruth Orkin, Pembuka Jalan Fotografer Perempuan
Header Mozaik Ruth Orkin. tirto.id/Fuad

tirto.id - “Jika foto saya membuat penikmatnya merasakan apa yang saya lakukan saat pertama kali mengambilnya, maka saya telah mencapai tujuan.” -Ruth Orkin

Ninalee Craig masih berusia 23 tahun saat berhenti dari pekerjaannya. Berbekal tabungan hasil kerja keras, ia memutuskan untuk liburan ke Eropa. Seorang perempuan bepergian sendirian bukanlah hal biasa pada masa itu. Dengan menggunakan kapal kelas ekonomi dari New York, Craig mengunjungi Prancis, Spanyol, dan Italia.

Tentu saja Craig menikmati kota-kota yang disinggahinya, tak terkecuali Florence, Italia, dikenal sebagai kota kelahiran renaisans. Di sana dia juga berencana mengambil kelas seni.

Suatu hari, saat sedang di trotoar dekat kafe di Piazza Della Repubblica, salah satu pria lokal yang sedang bersama kelompoknya menghampiri dan meminta izin untuk duduk di sebelahnya. Craig menolaknya dengan sopan. Ia lalu kembali berjalan melewati gerombolan tersebut, yang masih mengikuti dan memandangnya dengan tatapan tak senang.

Momen terakhir yang hanya terjadi sekian detik tersebut diabadikan seorang fotografer bernama Ruth Orkin melalui lensa 35mm. Foto tersebut menyentuh dan mencuri perhatian publik.

Tak semua suka. Malah banyak orang yang justru mengkritik Craig sebab dia dianggap melakukan pelecehan. Tapi Craig tidak ambil pusing, malah mengatakan, dalam sebuah wawancara tahun 2011, bahwa foto itu menggambarkan perempuan yang mandiri dan tangguh, yang tetap tenang dan berani meski dalam situasi menantang. “Itu adalah simbol seorang perempuan yang bersenang-senang!” ujar Craig.

Foto ikonik yang diambil pada tahun 1951 berjudul “American Girl in Italy” ini menjadi sangat populer dalam sejarah fotografi--disebut-sebut sebagai foto kedua terlaris sepanjang masa setelah The Kiss karya Robert Doisneau. Orkin memang terkenal berkat karya-karyanya yang menonjol pada era pasca-perang.

Pionir Fotografer Mandiri Perempuan

Ruth Orkin lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pada 3 September 1921. Dia tumbuh besar dalam budaya kota yang glamor di Hollywood, California. Ayahnya, Samuel Orkin, adalah pembuat kapal mainan. Sementara ibunya, Mary Ruby, merupakan pemeran film bisu.

Orkin mendapatkan kamera pertama, Univex seharga 39 sen, pada usia 10. Kamera tersebut mulai digunakan untuk memotret teman-teman sekelas dan guru di sekolah.

Dasar-dasar fotografi didapatkannya melalui buku panduan Photography for Fun karya William M. Strong. Menginjak umur 12, Orkin mengembangkan lebih jauh kemampuannya setelah diberi ruangan khusus pencetakan foto oleh orang tua.

Pada usia 16, Orkin menanggalkan kehidupan mewah dengan bertualang seorang diri selama dua minggu di San Francisco. Jiwa petualangnya diilhami oleh buku karya Richard Halibuerton berjudul The Royal Road to Romance.

Satu tahun kemudian, dia bersepeda selama empat bulan dari Los Angeles menuju New York hanya untuk menghadiri Pameran Dunia New York 1939. Sepanjang jalan, Orkin mendokumentasikan apa pun yang dianggap menarik dengan kamera barunya--memiliki kemampuan merekam 12 eksposur pada 120 rol film. Dari sana dia mendapatkan 300 klise yang kemudian dikliping menjadi karya perdana.

Ketika menginjak usia 19, Orkin menggenapi kesukaannya dengan belajar fotografi, khususnya foto jurnalisme, secara formal di Los Angeles City College. Karena tertarik pula pada dunia film, dia sempat menjadi kurir di MGM Studio. Sayangnya dia tidak cukup lama belajar sinematografi karena serikat pekerja tidak mau perempuan aktif lebih jauh lagi.

Saat Perang Dunia II berkecamuk, Orkin sempat bertugas di Korps Tentara Pembantu Wanita. Dia kemudian pindah ke New York pada 1943. Di kota tersebut insting fotografinya kian terasah setelah mendapatkan pekerjaan lepas sebagai fotografer klub malam dan fotografer khusus bayi di siang hari. Duit dari dua pekerjaan itu Orkin belikan kamera profesional pertama--digunakan untuk memotret jalanan, keseharian para pekerja, hingga foto candid anak-anak di New York.

Warsa 1945, karya pertamanya tentang perayaan VE Day di Times Square ditampilkan di majalah Macy. Di tahun yang sama, surat kabar The New York Times menugaskannya untuk memotret Leonard Bernstein, komposer kenamaan New York. Karyanya terus diakui hingga mengantarkannya bekerja sebagai fotografer lepas untuk berbagai majalah kenamaan seperti LIFE, LOOK, Cosmopolitan, dan Ladies' Home Journal.

Akhir tahun 1940-an, Orkin memotret keseharian Orkestra Simfoni Boston sepanjang musim panas di salah satu surga musik, Tanglewood. Dia menangkap beberapa momen para komposer dan musisi hebat di zamannya seperti Leonard Bernstein, Isaac Stern, Aaron Copland, Jascha Heifetz, Serge Koussevitzky, dan banyak lainnya.

Karier Orkin kian menanjak setelah LIFE menugaskannya ke Eropa untuk membuat foto berseri dengan tema “Don't Be Afraid to Travel Alone”. Itu sengaja dibuat untuk membuat perempuan tidak khawatir bepergian setelah Eropa dilanda perang. Di Eropa inilah ia bertemua Ninalee Craig, saat itu menggunakan nama populer Jinx Allen, dan pada akhirnya menghasilkan foto fenomenal “American Girl in Italy”.

Kepekaan dan Kemampuan Menangkap Momen

Ruth Orkin dianggap sebagai pionir fotografer perempuan yang mandiri. Ia tidak hanya mengubah sudut pandang manusia dalam melihat kota-kota besar, tetapi juga membuka jalan bagi banyak perempuan untuk mengejar karier di bidang fotografi.

Melalui karya-karyanya, Orkin telah menunjukkan bahwa fotografi dapat menjadi sarana untuk memberdayakan diri sendiri dan memberikan suara pada berbagai pengalaman unik.

Karya-karyanya memamerkan perspektif dan pendekatan unik yang melambangkan nilai feminis dan humanis. Melalui lensanya, penggalan-penggalan kehidupan sehari-hari, aktivitas orang-orang, momen-momen drama, romansa, candid, dan kegembiraan menjadi benar-benar hidup serta terkesan memiliki emosi.

Melalui lensa pula, Orkin mengungkapkan indahnya kesederhanaan dan spontanitas. Foto-fotonya bukan sekadar rekaman momen tertentu, melainkan bingkai kehidupan yang menangkap esensi orang-orang dan tempat-tempat.

Foto-foto Orkin menjadi menarik sebab ia memiliki pengamatan yang peka sehingga mampu menangkap momen berharga yang mungkin hanya muncul sepersekian detik, baik fotografi dokumenter maupun jalanan. Dia menggunakan teknik inovatif seperti long exposure, blur, dan sudut yang tidak biasa--membuat gambarnya menonjol.

Foto-foto Orkin telah dirayakan di berbagai pameran dan kegiatan seni di banyak museum.

Dia juga memperoleh banyak penghargaan semasa hidup. Misalnya menjadi satu dari sepuluh fotografer perempuan teratas di AS (1959), juara ketiga kontes fotografer muda majalah LIFE (1951), mendapat penghargaan di 1st Annual Manhattan Cultural Award (1980), juga penghargaan dari Museum of Modern Art di New York, International Center of Photography, dan American Society of Magazine Photographers.

Warisan Abadi

Ruth Orkin bertemu dengan Morris Engel, sutradara film independen yang juga bekerja dalam fotografi, pada 1951 setelah kembali dari tugas di Eropa. Keduanya bertemu saat sedang mengerjakan film dokumenter tentang jalanan New York. Mereka memiliki kesamaan pandangan tentang fotografi dan seni visual, jatuh cinta, dan menikah setahun kemudian.

Setelah itu pasangan Orkin-Engel bekerja sama dalam beberapa film independen. Salah satu yang mereka kerjakan bersama adalah Little Fugitive (1953), diakui sebagai salah satu film independen paling berpengaruh dalam sejarah sinema. Orkin terlibat sebagai fotografer dan pencipta gambar.

Setelah Little Fugitive, keduanya menelurkan beberapa film lain, termasuk Lovers and Lollipops (1956) dan Weddings and Babies (1958).

Meskipun terus bekerja dalam film, Orkin tetap terkenal karena karyanya dalam fotografi. “American Girl in Italy” terus dikenang sebagai salah satu karya fotografi terbaik dalam sejarah. Beberapa karya dan bukunya yang lain adalah: A World Through My Window (1978), A Photo Journal (1981), More Pictures From My Window (1983).

Infografik Mozaik Ruth Orkin

Infografik Mozaik Ruth Orkin. tirto.id/Fuad

Orkin meninggal pada 1985 di New York karena penyakit kanker. Beruntung generasi berikutnya tahu karya-karya Orkin setelah anaknya, Mary Engel, mendirikan situs web orkinphoto.com dan mengunggah arsip fotografi dan film mendiang ibunya di sana.

Selain itu, Engel juga menyumbangkan beberapa warisan Orkin ke beberapa museum dan institusi seni. Dengan cara ini, warisan ibunya dapat dijaga dan dipelajari oleh para penggemar seni dan fotografi, sehingga dapat terus menginspirasi generasi berikutnya mengeksplorasi dunia seni visual.

Engel pun mengorganisir beberapa pameran seni yang menampilkan karya fotografi dan film Ruth Orkin di berbagai tempat. Ia juga menerbitkan beberapa buku tentang karya ibunya, termasuk Ruth Orkin, ICP Exhibition (1995), Ruth Orkin: Above and Beyond (1999), Ruth Orkin, American Girl in Italy, The Making of a Classic (2005), dan Outside-Morris Engel Ruth Orkin, From Street Photography to Filmmaking (2014).

Sebuah memoar foto berjudul Ruth Orkin: A Photo Spirit diterbitkan pada 2021 dalam rangka merayakan 100 tahun kelahiran Orkin. Di dalamnya terdapat karya-karya terbaik Orkin yang memperlihatkan kedalaman dan keberagaman karya seni yang telah dihasilkan.

Engel menulis bagian pembuka, yang potongannya sebagai berikut: “Buku yang Anda pegang ini adalah publikasi besar pertamanya dalam empat puluh tahun--dia akan menyukainya!”

Meskipun tidak sepopuler beberapa tokoh serupa pada masanya, Ruth Orkin tetap menjadi inspirasi bagi banyak fotografer, baik fotografer dokumenter maupun fotografer jalanan, hingga saat ini.

Baca juga artikel terkait FOTOGRAFI atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Humaniora
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Rio Apinino