tirto.id - Usai terhenti sementara karena pandemi COVID-19, Serie A Liga Italia 2019-2020 secara resmi bakal kembali dihelat pada 20 Juni 2020. Menilik beberapa faktor, Lazio diprediksi memiliki peluang yang cukup besar untuk meraih Scudetto musim ini. Kuncinya: konsistensi.
Terakhir kali Le Aquile menjadi kampiun Serie A terjadi pada musim 1999-2000. Kala itu, Lazio ditangani oleh pelatih asal Swedia, Sven Goran Eriksson. Sama seperti musim ini, Lazio bersaing ketat dengan Juventus dan berhasil memaksa Si Nyonya Tua menjadi runner-up.
Liga Italia musim ini memang masih menyisakan 12 pekan. Di tabel klasemen, Juventus masih menjadi pemuncak dengan perolehan 63 poin, unggul satu angka atas Lazio di peringkat kedua lewat koleksi 62 angka.
Keinginan untuk menyamai prestasi musim 1999-2000 pun menyeruak dalam skuad Simone Inzaghi. Bek Francesco Acerbi, misalnya, meskipun terkesan merendah dengan mengatakan bahwa tiket Liga Champions adalah target utama musim ini, bek asal Italia itu mengaku percaya diri terhadap kekuatan Lazio.
“Kami bisa meraih hal besar. Kami hanya perlu mengandalkan diri sendiri. Kami saling menjaga setiap hari. Kami ingin mencapai hal besar, tanpa menyebut kata Scudetto. Kami tahu bisa mencapai hal besar dan kami harus terus melanjutkan seperti ini. Itu sangat penting,” katanya seperti dilansir Football ItaliapadaFebruari 2020 lalu.
Lazio Fokus, Konsentrasi Juventus Pecah
Di sisi lain, Lazio memiliki keuntungan lantaran kini hanya fokus pada perebutan gelar Serie A 2019-2020. Pasalnya, Lazio telah kandas di kompetisi Liga Eropa pada babak 32 besar. Mereka dikalahkan wakil Perancis, Rannes. Di peringkat akhir Grup E, Lazio hanya berada di posisi 3.
Sementara itu, Juventus justru mesti memecah konsentrasi antara Serie A dan Liga Champions 2019-2020. Pada leg pertama babak perempat final, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan tumbang atas Lyon dengan skor 1-0. Jika ingin terus menjaga asa untuk merengkug double winner musim ini, Juventus setidaknya harus pintar mengatur strategi, termasuk stamina para pemainnya.
Hal ini juga mendapat sorotan dari legenda hidup, Angelo Di Livio. Menurutnya, meski masih dalam trek yang benar, Juventus di bawah asuhan Maurizio Sarri kurang menggigit dibandingkan dengan pelatih sebelumnya, Massimiliano Allegri.
“Juventus masih jauh [dari gelar Liga Champions],” katanya kepada Corriere Dello Sport. “Mereka juga kesulitan di liga. Dan faktanya, Lazio yang tengah bangkit dan hanya terpaut satu poin. Mereka berisiko [kehilangan dua gelar],” ucap Di Livio.
Kendati tidak dapat dijadikan acuan, jadwal Lazio dalam 12 laga sisa pun relatih lebih mudah. Lazio hanya akan tampil melawan dua tim penghuni lima besar, yakni melawan Atalanta dan Juventus. Sebaliknya, Juventus sendiri akan tampil melawan tiga tim peringkat lima besar yakni melawan Lazio, Atalanta, dan AS Roma.
Berikut jadwal pertandingan Lazio dan Juventus di 12 pekan tersisa Liga Italia 2019-2020:
Jadwal Lazio
Atalanta vs Lazio
Lazio vs Fiorentina
Torino vs Lazio
Lazio vs AC Milan
Lecce vs Lazio
Lazio vs Sassuolo
Udinese vs Lazio
Juventus vs Lazio
Lazio vs Cagliari
Hellas Verona vs Lazio
Lazio vs Brescia
Napoli vs Lazio
Jadwal Juventus
Bologna vs Juventus
Juventus vs Lecce
Genoa vs Juventus
Juventus vs Torino
AC Milan vs Juventus
Juventus vs Atalanta
Sassuolo vs Juventus
Juventus vs Lazio
Udinese vs Juventus
Juventus vs Sampdoria
Cagliari vs Juventus
Juventus vs Roma
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis