Menuju konten utama

Respons Kompolnas soal Badge Awards Polri bagi Pelapor Pidana Siber

Kompolnas merespons rencana Bareskrim Polri akan memberikan lencana bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi melaporkan tindak pidana siber.

Respons Kompolnas soal Badge Awards Polri bagi Pelapor Pidana Siber
Ilustrasi polisi virtual. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan memberikan lencana bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi melaporkan tindak pidana di media sosial. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons isu tersebut.

“Kami melihat ada upaya dari Divisi Siber, di samping melakukan penegakan hukum, juga edukasi dan melibatkan partisipasi publik. Untuk efektivitasnya perlu dicek hasilnya. Perlu waktu untuk bisa melakukan review dan menganalisis,” ujar Juru Bicara Kompolnas Poengky Indarti, kepada Tirto, Rabu (17/3/2021).

Harus diakui, lanjut dia, kadang ketika membuka pintu bagi partisipasi publik, ada yang menanggapi serius dan ada yang justru iseng mengunggah di luar konteks. Meski demikian, partisipasi publik sangat dibutuhkan dan polisi tetap perlu memberi ruang.

‘Badge Awards’ adalah program yang diinisiasi kepolisian. Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Reinhard Hutagaol membenarkan informasi tersebut.

“Betul, lewat verifikasi tentunya,” ujar dia ketika dikonfirmasi Tirto, Selasa (16/3/2021).

Dalam unggahan di akun Instagram @ccicpolri, lencana itu berwarna kuning keemasan. Logo Siber Polri sebagai objek yang dikelilingi oleh delapan garis berlekuk. Yang menarik, ada persegi panjang yang mencantumkan nomor, di bagian bawah lencana. Jika sudah melalui verifikasi, maka satu pelapor akan mendapatkan satu lencana.

Namun, bagi peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, program ini seakan membangun partisipasi masyarakat, tapi sebenarnya sedang dekonstruksi.

“Masyarakat sedang diarahkan untuk terpecah-pecah karena saling curiga. Efeknya, bila makin parah, adalah ketidakpercayaan antara masyarakat dan (muncul) konflik horizontal,” ucap dia kepada Tirto, Selasa.