tirto.id - Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar merespons persoalan situs pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang bermasalah kemarin.
Menurutnya, Kemenristek dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai panitia sudah pernah mendiskusikan perihal kapasitas server yang dibutuhkan.
"Kemarin waktu diskusi, persisnya saya kurang tahu, tapi waktu diskusi dengan kami dari prediksi dan kemampuan [server] sebetulnya sudah diperhitungkan," ujarnya pada Tirto, Selasa (5/3/2019).
Hanya saja, ujar dia, pihaknya tidak menyangka bahwa jumlah pendaftar bisa membludak dalam waktu yang sama.
"Memang ada sedikit meleset. Kemarin ada perhitungan, yang semua tidak kira pada hari pertama sebanyak itu," tuturnya.
Padahal, menurutnya, waktu pendaftaran masih panjang, yakni sampai 24 Maret 2019. Tapi peserta didik malah mendaftar di awal secara bersamaan.
"Orang ingin mendaftar secepat-cepatnya. Sebetulnya membantu kita juga. Tapi itu tadi, karena daftarnya di waktu yang bersamaan," ucapnya.
Ia mengaku, telah berkordinasi kepada pihak panitia untuk segera memberikan pelayanan yang terbaik untuk menyelesaikan kasus seperti ini.
Perihal membludaknya pendaftar pada waktu yang bersamaan, ia belum memiliki strategi khusus. Selain meminta panitia untuk meningkatkan server dan proses pelayanan.
"Saat ini yang dilakukan panitia adalah membuat sistemnya lebih eligible dari sisi server dan proses. Memang ketika SNMPTN pernah diberlakukan genap ganjil, tapi panitia merasa belum perlu melakukan itu [untuk UTBK]," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dhita Koesno