tirto.id - Polisi Cina telah menggagalkan sebuah rencana untuk membunuh keponakan Kim Jong-un sekaligus anak dari saudara tiri pemimpin Korea Utara itu, Kim Jong-nam, demikian menurut sebuah laporan dari Korea Selatan.
Harian utama Joong Ang Ilbo melaporkan pada Senin (30/10/2017) bahwa polisi telah menahan dua agen Korea Utara yang diduga bertugas melacak Kim Han-sol (22) yang telah bersembunyi sejak ayahnya, Kim Jong-nam, dibunuh di Malaysia pada Februari lalu.
Sebanyak tujuh agen mata-mata Korea Utara, Reconnaissance General Bureau, telah dikirim ke Beijing untuk pekerjaan itu, kata surat kabar tersebut, mengutip sumber anonim yang akrab dengan urusan Korea Utara.
Pihak berwenang Cina dilaporkan menemukan plot tersebut setelah meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan Korea Utara di negara tersebut selama kongres ke-19 Partai Komunis dari 18 - 24 Oktober.
Sebagaimana dilansir Straits Times, Selasa (31/10/2017), penyelidikan saat ini masih berlangsung dan mereka yang ditangkap ditahan di sebuah fasilitas khusus di pinggiran kota Beijing.
Kim Han-sol, yang dibesarkan di Macau di bawah perlindungan Cina karena ayahnya berada dalam pengasingan dari Korea Utara. Ia terakhir terlihat pada Maret lalu dalam sebuah video yang diposkan di situs kelompok kemanusiaan Cheollima Civil Defence.
Organisasi tersebut mengatakan telah memindahkan dia dan keluarganya ke tempat yang aman, tanpa mengungkapkan keberadaan mereka. Namun dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengucapkan terima kasih kepada empat negara, termasuk Cina dan Amerika Serikat, karena telah memberikan bantuan.
Kim Jong-nam (45) meninggal pada 13 Februari setelah dua wanita diduga menyerangnya dengan agen saraf VX yang mematikan saat dia menunggu penerbangannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Kedua wanita tersebut - Siti Aisyah Indonesia, 25, dan Vietnam Doan Thi Huong, 28 – disidangkan dalam pengadilan negeri mulai awal bulan ini. Mereka mengaku tidak bersalah.
Pemerintah Korea Selatan meyakini pembunuhan Kim Jong-nam diperintahkan oleh Kim Jong-un untuk menyingkirkan saingan potensialnya. Kim Jong-nam, saat tinggal di pengasingan selama lebih dari satu dekade, telah mengkritik kepemimpinan saudara tirinya itu dan peraturan dinasti keluarga tersebut.
Kim Han-sol juga mengikuti langkah ayahnya turut mengkritik rezim Kim. Banyak yang percaya bahwa garis keturunannya membuat Kim Han-sol menjadi target berikutnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari