Menuju konten utama

Rekor-rekor Baru dari IIMS 2017

IIMS 2017 mencatatkan rekor baru dalam transaksi penjualan mobil dan motor. Ini artinya, jumlah mobil dan motor yang beredar di jalanan semakin banyak. Predikat Jakarta sebagai salah satu kota termacet pun rasanya makin sulit dipatahkan.

Rekor-rekor Baru dari IIMS 2017
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan di stan Honda pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4). ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

tirto.id - Perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 berakhir dengan catatan yang mengagumkan. Beberapa rekor tercipta dalam ajang motor show yang lebih mirip bazar mobil ini.

IIMS yang berlangsung dari 27 April - 7 Mei 2017 di JIExpo Kemayoran, memecahkan rekor jumlah pengunjung IIMS menembus 503.447 orang, dari target hanya 450.000 orang. Capaian ini jelas jauh di atas kunjungan 454.178 orang pada IIMS tahun lalu.

Tak cukup soal kunjungan, nilai transaksi IIMS 2017 juga pecah rekor hingga Rp3,2 triliun. PT Dyandra Promosindo selaku penyelenggara tentu kegirangan, karena target mereka awalnya hanya Rp3,1 triliun. IIMS 2016 hanya menembus transaksi Rp3,06 triliun.

Dyandra mengklaim capaian ini tak terlepas dari konsep The Essence of Motor Show yang diusung oleh IIMS, yaitu memadukan pameran dan kegembiraan pengunjung dengan pernak-pernik acara pendukung yang beragam.

“Masih ada beberapa merek, karena prosedur yang mereka miliki, belum menyerahkan jumlah transaksi yang mereka dapatkan selama IIMS 2017 kemarin. Meski begitu, kami sangat bersyukur jika gelaran ini dapat berkontribusi positif terhadap pencapaian industri otomotif Tanah Air,” kata Direktur Pemasaran PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh seperti dikutip dari laman dyandra.com.

Selama hajatan 11 hari itu, tercatat sebanyak 11.604 unit mobil dan sepeda motor laku terjual, dalam artian masih sebatas surat pemesanan kendaraan (SPK). Salah satu merek mobil yang panen penjualan tak lain adalah Toyota, sang pemimpin pasar mobil di Indonesia, yang mencetak SPK sebanyak 4.652 unit mobil. Dengan capaian sebanyak itu, Toyota termasuk yang paling banyak kebanjiran order di IIMS 2017.

Infografik IIMS vs GIIAS

Rekor IIMS dan Kemacetan

Ajang pameran mobil dan motor seperti IIMS maupun Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang nanti akan digelar Agustus 2017 tak bisa dipungkiri merangsang penjualan mobil. Setidaknya dapat dilihat dari transaksi masing-masing. Ambil contoh saat IIMS masih jadi satu-satunya pameran mobil di Indonesia, IIMS 2014 hanya mencatatkan transaksi Rp5,45 triliun. Yang menarik saat IIMS dan GIIAS berlangsung bersamaan pada 2015, transaksi di GIIAS menembus Rp5,45 triliun dan IIMS 2015 mencapai Rp1,6 triliun, secara total mencapai Rp7 triliun. Angka ini tentu tak mudah bila dihelat oleh satu pameran saja.

Transaksi-transaksi di IIMS khususnya tentu saja dari sudut pandang produsen mobil akan membantu penjualan produk mereka. Gaikindo pada 2016 mencatat penjualan mobil di Indonesia menembus 1.062.72 unit di tengah perlambatan penjualan kendaraan roda empat maupun roda dua di Indonesia. Rekor penjualan mobil sepanjang sejarah pernah ditorehkan pada 2013 yang mencapai 1.229.902 unit, setelah itu berangsur-angsur turun karena daya beli yang menurun.

Tahun ini, para pabrikan memperkirakan penjualan mobil menembus 1,1 juta unit. Proyeksi ini masih sangat wajar karena pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ditargetkan bisa mencapai 5,1 persen atau melampaui torehan pertumbuhan tahun lalu yang hanya mentok di angka 5,02 persen.

Namun, membicarakan penjualan kendaraan terutama roda empat selalu dihadapkan dengan dilema yang sangat kontras. Penjualan mobil yang meningkat termasuk yang terangkat karena ajang pameran seperti IIMS maupun GIIAS tentu akan berimbas pada kepadatan kendaraan di jalan-jalan raya khususnya di Jabodetabek dan kota besar lainnya di Indonesia.

TomTom Traffic Index 2017 menempatkan Jakarta sebagai kota paling macet ke-3 di dunia. Catatan TomTom untuk Jakarta setidaknya dalam empat tahun terakhir, justru menjadi rekor baru. Sejak 2014 setidaknya Jakarta tak masuk 10 besar dalam daftar TomTom.

Bagi pemerintah penambahan kendaraan khususnya mobil malah menjadi kabar gembira bagi mereka. Wakil Presiden, Jusuf Kalla sudah seringkali mencoba mengelak dengan berpikir bahwa kemacetan termasuk peningkatan penjualan mobil justru menjadi bagian tanda positif bagi ekonomi sebuah negara.

"Kenapa saya selalu bersedia untuk membuka acara seperti ini, karena di banyak negara termasuk Indonesia, untuk mengukur kemajuan ekonomi, salah satunya yang mudah ialah juga mengukur bagaimana penjualan kendaraan, selain rumah, dan sekarang retail," kata JK saat membuka IIMS 2017, Kamis, 27 April lalu.

Baca juga artikel terkait IIMS 2017 atau tulisan lainnya dari Suhendra

tirto.id - Otomotif
Reporter: Suhendra
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti