Menuju konten utama

Rekayasa Arus Lalu Lintas & Jalur Kereta Api Jelang Aksi 55

Kepolisian melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas dan angkutan umum diberlakukan untuk aksi simpatik 505 untuk mencegah adanya kemacetan.

Rekayasa Arus Lalu Lintas & Jalur Kereta Api Jelang Aksi 55
Ilustrasi ribuan orang melakukan "long march" menuju Monas untuk mengikuti aksi 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id -

Sejumlah rekayasa lalu lintas dan angkutan umum diberlakukan untuk aksi simpatik 55. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah adanya kemacetan. Bahkan, rekayasa kali ini tidak hanya berlaku untuk arus lalu lintas, tetapi juga rekayasa pada jalur perkeretaapian.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto mengatakan rencana pengalihan arus yang akan terapkan polisi dalam aksi 55, hampir sama dengan pengalihan arus pada aksi 284 yang juga dipelopori GNPF MUI, Jumat (28/4/2017) lalu.

"Hampir sama pada saat demo di Istana (Negara). Arus yang mengarah Istana dialihkan," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (5/5/2017).

Budiyanto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sejumlah rencana rekayasa pengalihan arus massa yang datang dari luar daerah Jakarta menuju titik kumpul aksi mereka di Masjid Istiqlal. Pertama, massa yang datang dari Tangerang dan Banten lewat tol akan diarahkan keluar Tol Tomang-Jalan Tomang Raya-Jalan Caringin-Jalan Suryopranoto-Jalan Juanda-Jalan Pasar Baru-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Katederal-Jalan Pejambon-Masjid Istiqlal.

Lalu, massa yang datang dari Bekasi melalui Tol Ir Wiyoto Wiyono, akan diarahkan keluar di Off ramp Cempaka Putih-Jalan R.Suparpto-Jalan Senen Raya-Jalan Banteng Selatan-Jalan Pejambon-Masjid Istiqlal.

Sedangkan untuk massa dari Bogor dan Depok, ada dua alternatif pengalihan arus massa yang dilakukan polisi. Yang pertama, mereka yang melewati Tol MT Haryono akan diarahkan keluar Off ramp Tegal Parang-Jalan HR.Rasuna Said-Jalan Cokroaminoto-Jalan Dr.Sam Ratulangi-Jalan Cut Mutia-Jalan Menteng Raya-Jalan Medan Merdeka Selatan-Parkir IRTI Monas-Masjid Istiqlal.

Untuk alternatif yang kedua, yaitu, mereka yang melalui Tol Dalam Kota Gatot Subroto akan diarahkan keluar Off ramp Slipi Jaya-Jalan Tomang Raya-Jalan Suryo Pranoto-Traffic Light Harmoni-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka Selatan-Parkir IRTI Monas-Masjid Istiqlal.

Selain itu, aparat kepolsian juga sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk dipakai massa aksi memarkirkan kendaraannya. Pasalnya, tak mungkin Masjid Istiqlal bisa menampung seluruh kendaraan massa aksi.

Beberapa kantong parkir yang dimaksud yakni di Lapangan Banteng dan IRTI Monas. Gelora Bung Karno serta Parkir PRJ Kemayoran pun dapat digunakan. Bahkan, pihaknya juga menyiapkan alternatif parkir di bahu jalan yang terletak di Mabes AD-Jalan Perwira, Jalan Medan Merdeka Barat sisi Timur, Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balai Kota, serta Jalan Kebon Sirih (Traffic Light Garuda-Tugu Tani).

Yang terakhir, mengingat massa aksi 505 akan berkumpul di Masjid Istiqlal dan berencana melakukan aksi jalan kaki atau long march ke Gedung Mahkamah Agung (MA), samping Istana Negara, maka, polisi pun memiliki antisipasi rencana pengalihan arus di kawasan sekitar Istana Negara. Berikut rencana pengalihan arus yang dimaksud:

1.Arus lalu lintas yang dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke kiri Jalan Juanda;

2.Arus lalu lintas yang dari Jalan Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran dialihkan ke kanan Jalan Pos;

3.Arus lalu lintas yang dari Jalan Gunung Sahari menuju ke Jalan Dr.Sutoyo dilurskan ke Jalan Senen Raya;

4.Arus lalu lintas yang dari Jalan Senen Raya menuju ke Jalan Budi Utomo diluruskan ke Jalan Gunung Sahari;

5.Arus lalu lintas yang dari Jalan Medan Merdeka Timur yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira;

6.Arus lalu lintas yang datang dari arah Simpang Lima Senen menuju RSPAD Gatot Soebroto diluruskan ke Jalan Senen Raya;

7.Arus lalu lintas yang dari Cikini Raya menuju M Ridwan Rais dialihkan ke kanan Jalan Kwitang Raya atau arus lalu lintas yang datang dari arah Jalan Kwitang diputarbalikkan kembali ke Jalan Kwitang Raya, serta yang dari Jalan Kebon Sirih diluruskan ke Jalan Kwitang Raya;

8.Arus lalu lintas yang dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih atau Tanah Abang;

9.Arus lalu lintas yang datang dai arah Abdul Muis diluruskan ke Jalan Harmoni maupun Fachrudin;

10.Arus lalu lintas yang datang dari arah Abdul Muis menuju Jalan Museum diluruskan ke Jalan Fachrudin begitu juga sebaliknya.

Untuk diketahui, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mengadakan aksi bertajuk 'Aksi Simpatik Menjaga Independensi Hakim'. Aksi itu diadakan beberapa kali.

Pertama, pada Jumat 28 (284) April 2017 lalu yang dimulai dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal kemudian long march dari sana ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat. Kemudian tanggal 29 April sampai dengan 4 Mei, aksi bela Islam di Kejaksaan daerah masing-masing, yang memprotes kejahatan Jaksa yang membela penista agama dan tuntutan mencopot Jaksa Agung RI.

Dan yang ketiga yaitu pada Jumat, 5 Mei 2017, massa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal ke Mahkamah Agung RI setelah sebelumnya terlebih dahulu melakukan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal yang merupakan titik kumpul aksi.

Sementara itu, sejumlah rute perjalanan kereta juga mengalami perubahan. PT KAI merekayasa pola operasi sekitar 16 KA untuk mengantisipasi aksi simpatik 55.

Senior Manager Humas KAI DAOP 1 Suprapto mengatakan, pihaknya juga telah mengubah rute kereta api guna mengantisipasi kemungkinan terhambatnya perjalanan penumpang KA akibat kemacetan di sekitar stasiun Gambir akibat adanya aksi damai yang difokuskan di sekitar Masjid Istiqlal.

PT KAI Daop 1 Jakarta pada hari Jumat (5/5/2017) akan melakukan rekayasa pola operasi KA. Ia mengatakan rekayasa pola operasi tersebut yakni 16 KA yang berangkat dari Stasiun Gambir, pada hari ini akan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.

"Jadi penumpang KA yang kesulitan untuk menuju ke Gambir bisa naik dari Stasiun Jatinegara, dimana biasanya KA keberangkatan Stasiun Gambir tidak berhenti di Stasiun Jatinegara. Hal ini demi memudahkan pelayanan penumpang," ungkap Suprapto, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta kepada Tirto, Jumat (5/5/2017).

Hal ini berlaku mulai keberangkatan KA 14 (Argo Muria) keberangkatan pukul 07.00 sampai dengan KA 18 (Argo Jati) keberangkatan pukul 17.20 WIB. Total ada 16 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir, yang juga akan diberhentikan luar biasa di Stasiun Jatinegara guna pelayanan penumpang yang mungkin kesulitan naik dari Stasiun Gambir.

"Ke-16 KA itu, akan tetap berangkat dari Gambir sesuai jadwal, namun ada penyesuaian pola operasi di Stasiun Jatinegara sehingga juga berhenti di sana," tegas Suprapto.

Para penumpang yang sudah memiliki tiket/kode booking KA pada jam keberangkatan tersebut dapat naik dari Stasiun Jatinegara. "Kita juga menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang di sana," tambahnya.

PT KAI menghimbau para penumpang untuk mengantisipasi dan memperkirakan waktu keberangkatan KA-nya, sehingga tidak tertinggal. Pastikan selalu nama yang tertera pada tiket/kode booking anda sesuai dengan nama yang tertera pada kartu identitas anda.

Berikut daftar KA yang berangkat dari stasiun Gambir dan juga akan berhenti luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara :

- KA 14 (Argo Jati)
- KA 10 (Argo Dwipangga)
- KA 52 (Taksaka)
- KA 22 (Argo Parahyangan)
- KA 16 (Argo Jati)
- KA 2 (Argo Bromo Anggrek Pagi)
- KA 62 (Tegal Bahari)
- KA 24 (Argo Parahyangan)
- KA 64 (Tegal Bahari)
- KA 68 (Cirebon Ekspress)
- KA 34 (Argo Parahyangan)
- KA 56 (Bangunkarta)
- KA 26 (Argo Parahyangan)
- KA 12 (Argo Sindoro)
- KA 44 (Bima)
- KA 18 (Argo Jati)

Baca juga artikel terkait AKSI 55 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri