tirto.id - Redmi resmi mengumumkan kehadiran K20 Series yang mengusung mekanisme kamera depan pop-up atau naik-turun, di Beijing, Cina, Selasa (28/5/2019). Flagship pertama Redmi ini dibanderol dengan harga mulai 1.999 yuan atau sekitar Rp4 jutaan (kurs Rp2.079).
Ada dua perangkat K20 yang diperkenalkan Redmi, yaitu K20 Pro dan K20 reguler. Kedua smartphone ini terlihat identik dan tak ada perbedaan mencolok bila dipandang sekilas. Namun, ada yang berbeda soal jeroannya.
Baik K20 Pro dan K20 reguler sama-sama menawarkan layar 6,39 inci resolusi FHD+ dengan tipe panel AMOLED. Layar kedua perangkat sudah dilapisi kaca antigores Corning Gorilla Glass 5. Layarnya memiliki aspek rasio 19,5:9 dengan kerapatan 403 piksel per inci dan tak tersemat notch.
Absennya notch dimungkinkan karena kamera depan K20 Pro Series "tersembunyi" pada bagian atas dan akan nongol saat dibutuhkan. Sebagai informasi, mekanisme ini serupa dengan teknologi kamera depan yang dimiliki oleh OPPO F11 Pro, Vivo V15 Pro, Realme X, termasuk Oneplus 7.
Mengenai konfigurasi kameranya, K20 Pro dan K20 sama-sama dibekali tiga buah kamera di bagian belakang, yakni 48MP (f/1.8) sebagai lensa wide, 13MP (f/2.4) untuk ultra-wide, dan 8MP (f/2.4) sebagai lensa telephoto. Mengenai kamera depannya yang memiliki mekanisme motorized pop-up berkekuatan 20MP (f/2.2).
Saat diperkenalkan, keduanya sudah menjalankan Android 9.0 Pie dalam balutan antarmuka MIUI 10 yang kaya fitur. Hadir pula fitur sensor biometrik sidik jari yang tertanam di dalam layar. Lantas, apa yang beda antara Redmi K20 Pro dengan K20 reguler?
Selain harga, perbedaan kentara di antara keduanya terletak pada sektor dapur pacu. Redmi K20 Pro bertenaga Snapdragron 855 dengan kartu grafis Adreno 640, sedangkan versi reguler memiliki seri chipset lebih rendah termasuk GPU-nya, yakni Snapdragron 730 dan Adreno 618.
Redmi K20 Pro memiliki varian memori lebih beragam, mulai RAM hingga 6GB dan penyimpanan internal sampai 256GB. Sementara Redmi K20 reguler untuk RAM-nya mentok hanya 6GB, senada dengan penyimpanan internalnya, maksimal hanya 128GB. Sayangnya dua perangkat ini tak mendukung slot microSD.
Baik varian Pro dan reguler sama-sama dibekali baterai berkapasitas lega di kelasnya yaitu 4.000mAh. Namun hanya K20 Pro yang didukung fitur fast charge Quick Charge 4+ dengan daya 27W. Varian reguler memiliki daya 18W. Keduanya sudah didukung port USB Type-C untuk mengisi daya atau transfer data.
Mengenai harga, K20 reguler dijual 1.999 yuan atau sekitar Rp4,1 juta untuk varian 6/64GB, sedangkan varian tertingginya, 6/128GB dibanderol 2.099 yuan atau setara Rp4,3 juta.
Redmi K20 Pro untuk varian terendahnya dijual dengan harga 2.499 yuan atau sekitar Rp2,4 juta untuk 6/64GB. Varian lain, yaitu 2.599 yuan atau setara Rp5,4 juta untuk 6/128GB, 2.799 yuan atau sekitar Rp5,8 juta untuk 8/128GB, dan 2.999 yuan atau setara Rp6,2 juta untuk varian tertinggi, 8/256GB.
Seperti dirangkum dari blog resmi Xiaomi, perangkat pertama Redmi yang mendukung NFC ini sudah dapat dipesan di Cina mulai 28 Mei 2019 pukul 18.00 waktu setempat dan akan dijual perdana pada 6 Juni mendatang tepat pukul 10.00.
Belum ada keterangan dari Redmi apakah K20 Series bakal dipasarkan keluar Cina termasuk Indonesia. Apabila berkaca dari ekosistem pemasaran Redmi pada tahun ini, setelah Cina, maka negara berikutnya yang bakal disinggahi adalah India.