Menuju konten utama
IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Semester 2 Pemberdayaan Masyarakat

Rangkuman materi IPS Kelas 7 Semester 2 tema Pemberdayaan Masyarakat meliputi beberapa topik pembahasan.

Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Semester 2 Pemberdayaan Masyarakat
(Ilustrasi contoh pemberdayaan masyarakat) Warga menunjukkan buku tabungan Bank sampah usai menabung di Bank Sampah Muria Berseri Desa Gondangmanis, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (5/4/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.

tirto.id - Rangkuman materi IPS kelas 7 semester 2 bab 4 mengulas tema Pemberdayaan Masyarakat. Tema ini merupakan bab terakhir dalam materi IPS kelas 7 semester 2 Kurikulum Merdeka.

Tema Pemberdayaan Masyarakat dalam materi IPS kelas 7 semester 2 membahas beragam upaya dalam rangka membangun komunitas warga yang berdaya dan mampu mengatasi masalahnya.

Pengertian pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan warga tertentu yang berada dalam kondisi kemiskinan dan keterbelakangan.

Maka itu, sasaran pemberdayaan masyarakat umumnya kelompok warga miskin atau mereka yang rentan mengalami berbagai masalah sosial dan ekonomi.

Tujuan pemberdayaan masyarakat terfokus pada membangun kemampuan warga dengan strategi memberikan motivasi, membangkitkan kesadaran untuk berkembang, dan menumbuhkan potensi.

Bidang pemberdayaan masyarakat mencakup berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, budaya, hingga ekonomi.

Konsep pemberdayaan dapat dimaknai dengan dua arti. Pertama, pemberdayaan dalam pengertian sebagai kepemilikan daya atau kuasa untuk bertindak. Kedua, pemberdayaan dalam arti kapasitas bertindak dalam konteks relasi dengan orang lain atau menjalankan kerja sama demi suatu tujuan.

Oleh karena itu, target pemberdayaan masyarakat mencakup 2 bentuk, yakni keberdayaan warga pada tataran komunitas atau kolektif dan level individu.

Peran Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat

Salah satu wujud dari pemberdayaan masyarakat adalah penguatan komunitas. Mengutip modul IPS terbitan Kemdikbudristek, pengertian komunitas adalah kesatuan sosial yang terorganisir jadi sebuah kelompok di wilayah tertentu dan memiliki kepentingan bersama.

Komunitas juga dapat didefinisikan sebagai hubungan sosial antar-manusia dalam kelompok guna mendukung tercapainya tujuan bersama.

Keberadaan komunitas berdaya di masyarakat dengan berbagai latar belakangnya diharapkan bisa menguatkan proses pemberdayaan.

Sebagai contoh, komunitas petani di suatu desa bisa diberdayakan agar saling bekerja sama dalam upaya meningkatkan penerapan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan.

Contoh lainnya, komunitas ibu-ibu posyandu di suatu desa dapat diberdayakan untuk pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi pada setiap bayi dan anak balita di wilayahnya.

Kehadiran komunitas yang berdaya bisa mendukung perubahan yang mengatasi berbagai problem sosial, budaya, dan ekonomi di masyarakat.

Karena itulah peran komunitas juga dimasukkan sebagai instrumen pendukung pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan pentingnya kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan.

Setidaknya ada 3 peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan, yakni:

1. Memengaruhi individu agar memiliki pemikiran (mindset) ramah lingkungan dengan menyadari adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan alam;

2. Bertindak aktif di berbagai dimensi pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari;

3. Berperan aktif menjaga lingkungan alam dan melakukan kegiatan sosial-ekonomi dengan penuh tanggung jawab.

Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

Salah satu topik pembahasan dalam tema Pemberdayaan Masyarakat di materi IPS Kelas 7 adalah keragaman sosial-budaya. Tema ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat Indonesia yang sejak lama beragam dari segi agama, budaya, dan suku-bangsa.

Keragaman sosial-budaya di Indonesia terbentuk dalam proses sejarah panjang di nusantara yang dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari kondisi geografis, interaksi antar-bangsa, dan kondisi sosial-ekonomi.

Budaya merupakan salah satu unsur paling khas dari hasil pergaulan sosial manusia. Keragaman budaya di tengah masyarakat terjadi ketika beragam suku dan agama bertemu di suatu wilayah dan berinteraksi setiap hari.

Keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan. Prinsip ini menjadi cerminan nilai-nilai Pancasila dan semboyan Bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua" atau "Kebersamaan dalam keragaman."

Mengikuti teori dari ahli antropologi Universitas Harvard, Clyde Kluckhohn (1905-1960), setidaknya terdapat 7 unsur universal di setiap kebudayaan, yakni:

  • Bahasa;
  • Sistem pengetahuan;
  • Sistem organisasi kemasyarakatan;
  • Sistem peralatan hidup dan teknologi;
  • Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi;
  • Sistem religi;
  • Kesenian.

Dari 7 unsur tersebut, dapat dicermati beragam aspek perbedaan budaya yang mungkin terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Perbedaan-perbedaan itu perlu dipahami dan disikapi secara bijak, termasuk dalam program pemberdayaan masyarakat.

Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya

Topik lainnya yang juga menjadi pembahasan dalam materi IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka tema Pemberdayaan Masyarakat ialah "Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya." Tema ini berhubungan dengan identifikasi masalah dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Keberagaman budaya di Indonesia merupakan hasil dari proses panjang yang sudah dimulai sejak berabad-abad silam.

Salah faktor yang memengaruhi keragaman budaya tersebut adalah kondisi geografis di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terdiri atas kepulauan membuat ada ribuan suku di tanah air dengan adat istiadat berlainan.

Posisi wilayah Indonesia yang berada di jalur migrasi dan perdagangan internasional juga menjadi faktor pemicu adanya beragam suku bangsa dan agama di tanah air. Keberagaman itu bahkan ada sejak ratusan tahun silam saat Republik Indonesia belum berdiri.

Meskipun keragaman budaya di Indonesia merupakan sebuah berkah, perlu ada pengelolaan yang tepat terhadap perbedaan di masyarakat. Sebab, tidak jarang, keragaman budaya menjadi sebab adanya permasalahan sosial. Salah satu masalah yang paling pelik adalah konflik.

Oleh karena itu, penyikapan yang bijaksana terhadap keragaman budaya sangat diperlukan agar masyarakat dapat hidup beriringan dan harmonis dalam bingkai persatuan bangsa.

Di berbagai kasus, terbukti bahwa peran tokoh masyarakat sangat penting dalam upaya mengatasi masalah-masalah akibat keragaman sosial-budaya. Tokoh panutan di tengah masyarakat itu pada saat ini bisa pula disebut sebagai istilah populer influencer.

Dalam arti, bahwa tokoh-tokoh masyarakat itu adalah simbol keteladanan di mata masyarakat baik level lokal maupun nasional. Pengaruh keteladanan tokoh-tokoh panutan seperti itu bahkan sudah ada sejak era perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang tercermin pada sosok para pahlawan.

Sejumlah contoh masalah sosial budaya yang terjadi di Indonesia sejak masa lalu dan masih tetap ada pada masa sekarang di antaranya adalah:

  • Eksploitasi pembangunan secara berlebihan
  • Kesenjangan sosial dan kemiskinan
  • Kesetaraan gender
  • Konflik antar-penganut agama
  • Konflik antar-suku
  • Kenakalan remaja
  • Penyebaran hoaks dan berita bohong.

Baca juga artikel terkait IPS atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom