tirto.id - Sejak Senin (5/6/2017) pagi, penduduk Qatar berbondong-bondong mendatangi pasar-pasar swalayan besar di Qatar untuk membeli persediaan makanan. Tindakan itu dilakukan menyusul berita Arab Saudi yang menutup perbatasan darat satu-satunya di negara tersebut.
Dikutip dari Doha News, pelanggan terlihat menumpuk troli mereka dengan persediaan susu, air, beras dan telur di beberapa toko bahan makanan yang bahkan lebih ramai dari biasanya di bulan Ramadan.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Orang-orang mendorong troli yang penuh dengan makanan dan air," ujar seorang penduduk yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Doha News saat berada di swalayan Carrefour, Mal Villaggio.
Foto rak-rak kosong di beberapa pasar swalayan beredar di media sosial karena warga dilaporkan membersihkan persediaan ayam, daging segar dan makanan beku lainnya. Pasar swalayan Carrefour menjadi tempat yang paling paling banyak didatangi oleh pembeli meski toko-toko lainnya menyediakan persediaan yang berlimpah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan bahwa penutupan perbatasan oleh Arab Saudi tidak akan berdampak pada kehidupan warga negaranya.
Pihak Qatar menambahkan, mereka akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan dan menggagalkan usaha negatif yang akan mempengaruhi masyarakat dan ekonomi Qatar.”
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua perbatasan darat, udara dan laut dengan Qatar dalam waktu 24 jam.
Sebagai semenanjung yang berdekatan dengan Arab Saudi, Qatar sangat bergantung pada satu-satunya perbatasan darat untuk mengakses makanan serta bahan baku untuk proyek-proyek infrastruktur.
Perselisihan antara Qatar dan negara-negara teluk Arab memanas setelah kantor berita Qatar (QNA) merilis ucapan kontroversial Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dalam sebuah pemberitaan di televisi pada Selasa (30/5/2017) pekan lalu.
Isi pemberitaan itu menyebut, sang Emir mengatakan adanya ketegangan antara dunia Islam dengan pemerintahan Trump. Dia pun menggambarkan Iran yang notabene musuh Saudi cs sebagai kekuatan islam baru. "Tidak ada kebijaksanaan dalam menyembunyikan permusuhan terhadap Iran," katanya dalam laporan QNA yang telah dihapus.
Dalam rilis Saudi Press Agency (SPA), disebutkan bahwa otoritas Saudi telah menutup perbatasan dan menghentikan lalu lintas udara dan laut dengan Qatar. Mereka pun mendesak perusahaan Saudi melakukan hal yang sama.
Kerajaan Saudi mengatakan pihaknya telah mengusir semua pasukan Qatar dari perang yang sedang berlangsung di Yaman. Tindakan ini dilakukan Saudi atas dalih apa yang disebutnya sebagai perlindungan keamanan nasional.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra