tirto.id - Cabang olahraga paralayang menyumbangkan dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu di Asian Games 2018. Hal ini menjadi modal bagi tim nasional Indonesia untuk menghadapi SEA Games dan Olimpiade 2020.
"Target kita paralayang harus bisa masuk ke Olimpic, juga target jangka pendek kita masuk juga di SEA Games, sehingga bisa berpestasi yang sama," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, usai pertandingan Paralayang di arena Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/8/2018).
Menurut Yudha, paralayang belum diputuskan masuk ke SEA Games 2019, dan Pengurus Besar FASI terus berupaya untuk memasukkan paralayang ke SEA Games.
"Setelah Asian Games, kami akan meneruskan Pelatnas sampai akhir tahun ini untuk persiapan SEA Games, jika tidak masuk kita lakukan persiapan untuk PON 2020 di Papua," kata Wahyu yang juga Manajer Pertandingan.
Menurut dia, Asian Games 2018 menjadi titik tolak, yang dihadapkan prestasi yang diraih dapat memicu perhatian pemerintah lebih besar kepada paralayang.
"Sekaligus memicu kita untuk melangkah ke olimpic yang lebih tinggi," kata Wahyu.
Cabang olahraga Paralayang telah berhasil menyelenggarakan pertandingan babak kelima nomor Lintas Alam, sebagai capaian luar biasa.
Menurut dia, jarang sekali satu pertandingan Paralayang bisa diselesaikan tugas dalam lima hari sekaligus.
"Jarang sekali satu pertandingan bisa selesai secara sempurna. Kita didukung dengan cuaca yang bagus, angin yang bagus, sehingga kita setiap hari bisa menyelesaikan tugas," katanya.
Wahyu menambahkan, pelaksanaan Asian Games tidak hanya sukses pelaksanaan, tapi juga sukses prestasi.
"Kita tidak hanya berhasil menyelesaikan kegiatan secara aman, dan lancar, juga memperoleh medali emas untuk Indonesia melebihi target, Indonesia juara umum karena memperoleh medali paling banyak dibandingkan negara lain, yakni dua emas, satu perak dan tiga perunggu," katanya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra