"Jadilah orang tua yang mengikuti perkembangan zaman. Ikuti kemajuan teknologi. Cari tahu medsos-medsos apa saja yang sering diikuti anak-anak dan follow account mereka."
Pakar saraf Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan permainan Skip Challenge bisa berakibat fatal berupa menurunkan kecerdasan, memicu kecacatan, stroke hingga mengakibatkan kematian.
Permainan Skip Challenge menyimpan banyak bahaya: gangguan memori, matinya sel otak, gegar otak, patah tulang, pendarahan pada kelopak mata, hingga kematian. Orang tua dan guru perlu belajar dari kasus serupa di AS dan Kanada.
Tantangan yang sedang tren di kalangan remaja sekolah, skip challenge, dinilai sangat berbahaya karena bisa berisiko kehilangan nyawa. Ketika dada ditekan keras, maka suplai oksigen ke otak akan terhambat dan berujung pada kematian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melarang para siswa untuk melakukan Skip Challenge. Muhadjir menilai permainan itu berbahaya.