Indeks Seleksi Anggota Bpk Ri

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menilai, kasus jual-beli opini WTP saat ini merusak muruah lembaga BPK.

Gagalnya BPK menghasilkan produk audit bebas kepentingan bermuara dari sistem seleksi pimpinannya yang minim akuntabilitas.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menggugat Ketua DPR Puan Maharani atas proses pemilihan anggota BPK di PTUN Jakarta.

Nyoman Adhi Suryadnyana sempat mendapat penolakan dari masyarakat sipil lantaran dinilai tak memenuhi persyaratan.

Gugatan tersebut lantaran MAKI menilai pengangkatan Nyoman Adhi Suryadnyana tidak memenuhi syarat administrasi.

MAKI menduga Nyoman Adhi Suryadnyana dan Harry Z. Soeratin tidak memenuhi persyaratan sebagai calon anggota BPK.

Lima calon anggota BPK 2019-2024 dinilai penuh sarat kepentingan dan bisa mengganggu independensi BPK.

DPR telah memilih 5 Anggota BPK periode 2019-2024. Dua kandidat terpilih merupakan politikus dan caleg gagal di Pemilu 2019. Tiga lainnya merupakan orang lama di BPK.

Syafri Adnan Baharuddin saat bekerja di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan diduga melakukan kekerasan seksual terhadap bekas sekretarisnya.

Sejumlah pihak menganggap seleksi anggota BPK janggal. Ada yang memang bekerja sebagai auditor tapi tidak lolos, ada pula masalah terkait transparansi seleksi berdasarkan makalah.

Jika ada anggota BPK berlatar politikus dipilih, maka perlu tetap diseimbangkan dengan unsur profesional.

BPK berpotensi kehilangan pengakuan kompetensi dari organisasi profesi bidang auditing beberapa tahun ke depan karena calon pemegang CPA gugur seleksi tahap awal.