Indeks Puan Maharani

RUU PPRT hingga kini belum dapat dibawa ke rapat paripurna DPR untuk disetujui sebagai RUU inisiatif DPR.

Bambang Pacul mengatakan rencana safari politik Puan kembali dilakukan pada awal Maret 2023, karena saat ini masih kunjungan kerja ke luar negeri.

PBB gerak cepat menyorongkan duet Yusril Ihza Mahendra dengan Puan Maharani di Pilpres 2024. Upaya itu dilakukan PBB setelah Jokowi megendorse Yusril.

Presiden Jokowi menghadiri dan mengikuti acara jalan sehat dalam rangka satu abad hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) bersama para menteri.

Aksi Megawati mengenalkan cucunya secara terbuka dan mempersilakan maju ke arena politik, kata Adi, patut ditiru oleh ketua umum parpol lain.

Jokowi, Ma'ruf Amin, Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo menduduki panggung utama yang menjorok ke depan.

Puan meminta kader PDIP di Jakarta bekerja keras meningkatkan suara partai demi merebut kursi legislatif.

Megawati ingin perayaan HUT ke-50 PDIP hanya dihadiri internal partai. Oleh sebab itu, PDIP tidak mengundang parpol lain.

Hasto menjelaskan capres yang akan diusung PDI Perjuangan harus meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi.

DPR menyetujui Rancangan Undang Undang (RUU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) menjadi Undang Undang, Kamis (15/12/2022).

Puan Maharani meminta Yudo Margono menjaga soliditas TNI serta menjamin netralitas tentara agar tidak terlibat politik praktis.

Usai terima surpres Panglima TNI, Ketua DPR RI Puan Maharani resmi mengumumkan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono pengganti Andika Perkasa.

Penyerahan surpres pergantian Panglima TNI akan diserahkan langsung Mensesneg Pratikno kepada Puan Maharani pada Senin 28 November 2022.

Pertemuan Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo dalam dua acara di Solo menjadi penepis atas isu keretakan hubungan kedua kader PDIP itu.

Puan ingin Provinsi Papua Barat Daya bisa mengikuti Pemilu 2024 setelah disahkan menjadi daerah otonomi baru (DOB).

Hasto enggan menjawab soal capres-cawapres terkait HUT ke-50 PDIP. Dia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Megawati Soekarnoputri.

Menurut Bambang Pacul belum hadirnya Puan Maharani di Kanjuruhan bukan berarti lebih mencintai Korea Selatan ketimbang Indonesia.