Arsjad Rasjid menilai, stabilitas politik penting dalam menjaga situasi ekonomi Indonesia selain mengedepankan semangat inklusif, progresif dan kolaboratif.
Indonesia harus mewaspadai lima potensi risiko global tahun depan. Hal tersebut, karena akan mempengaruhi stabilitas dan pemulihan ekonomi dalam negeri.
Bappenas menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar 6,1 persen hingga 6,5 persen per tahun bisa terwujud dengan transisi hijau hingga 2050.
Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV-2022 berada di kisaran 5 sampai dengan 6 persen secara year on year (yoy).