Di era Kolonial, pegawai yang dikirim ke Papua justru mereka yang cakap. Setelah Perang Dunia II, di sana Belanda juga membangun sekolah calon pegawai.
Pelabelan teroris terhadap OPM dikhawatirkan akan timbulkan dampak psikososial dan berpotensi menciptakan stigmatisasi baru bagi warga Papua di perantauan.