Seorang profesor dikeluarkan dari grup WhatsApp karena bertanya soal penghargaan untuk Nurdin Halid. Ia kemudian dikeluarkan tanpa mendapatkan jawaban.
"Kami tidak mungkin membiarkan Golkar dan DPR tersandera dengan dua jabatan [yang diemban Novanto] sebagai Ketua Umum dan Ketua DPR RI," kata Nurdin Halid.
Nurdin Halid mendesak Pansus Hak Angket KPK segera mengambil keputusan. Notabene ketua Pansus adalah koleganya sendiri di Partai Golkar, Agun Gunanjar.
Golkar membantah mandat yang diberikan pada Nurdin dan Idrus sebagai pelaksana tugas partai selama Setnov berurusan dengan KPK adalah manuver politik demi elektabilitas partai.