Indeks Mozaik Tirto

Hamba Sang Ratu
Belanda. Menyalak di
geladak kapal.

Penyambar nyawa. 
Jari tangan terbuka
menabur maut.

Sutra berpilin.

Rajutan kekuatan

kembang pertiwi.

Tak ada haiku
hari ini. Kusibuk
melempar bola

Sebuah peti.
Jasad berganti pasir
dan air laut.

Patah bertumbuh. 
Membangun negara di
dalam jenggala.

Syafruddin dan sejumlah tokoh bangsa lainnya membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih ada. Tindakan darurat itulah yang menyelamatkan negara hingga Belanda akhirnya mengakui kedaulatan RI secara penuh melalui Konferensi Meja Bundar di penghujung tahun 1949.

Tambur bertalu. 
Rincing tombak beradu
terbawa angin.

“Pertempuran Ambarawa sangat mengerikan. Setiap jengkal tanah dipertahankan secara mati-matian oleh kedua belah pihak. Ini benar-benar Total war,” ungkap Komodor Tull.

Sebuah benteng.
Tali di tiang gantung
bergoyang-goyang.

Kabut mesiu.
Seratus capung merah
melayang-layang.

Pada awal abad 20, terjadi perlombaan untuk menjadi siapa yang pertama mencapai kutub selatan antara Roald Amundsen asal Norwegia dan Robert Scott asal Inggris.

Angin membeku.
Tenda kosong tertutup
butiran salju.

Deklarasi Djuanda melengkapi kepingan ke-Indonesia-an yang sebelumnya didahului Sumpah Pemuda & Proklamasi Kemerdekaan.

Menggambar garis.
Lempeng-lempeng lautan
menjadi satu.

12 Desember 2006, penyanyi yang dikenal melalui lagu "Aku Tak Biasa", Alda sudah terbujur kaku. Tubuhnya dingin, dari mulutnya keluar busa dan darah.

Sebuah kamar.
Tubuh terbujur dalam
tumpukan jarum.

Ali Alatas adalah mimpi basah mahasiswa jurusan Hubungan Internasional atau siapa pun yang bercita-cita atau sedang merintis karier menjadi diplomat di Indonesia. Sosoknya begitu disegani dalam jagat diplomasi dan reputasinya setinggi Menara Cemindo.

Seekor singa
di meja perundingan.
Bermain kartu.

Mata sembilu
menghunjam. Menggetarkan
dinding Istana.