Indeks Merek

Strategi rebranding acap kali ditempuh untuk memperbaiki citra perusahaan.

Pendaftaran hak merek ke DJKI sebagai bentuk perlindungan HKI dapat dilakukan secara online dan offline. Berikut ini panduan dan penjelasannya.

Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu kebiasaan umum konsumen dalam memilih barang adalah menarik atau tidak kemasannya. Bila kebijakan pembatasan merek dan kemasan polos diterapkan dengan dalih melindungi konsumen, hal ini justru berpotensi menyebabkan konsumen kehilangan hak atas informasi produk.

Pembatasan merek dan kemasan polos, menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), juga berpotensi membatasi ruang gerak atau kreativitas pengusaha dan dapat membawa dampak buruk bagi produk legal, salah satunya, memancing produk ilegal kian marak beredar di Indonesia.

Merek bukan sekadar identitas, namun juga reputasi—kamu hanya akan meraihnya setelah mencoba melakukan hal-hal sulit dengan baik. Dilindungi Undang-Undang, sekaligus tergolong sebagai salah satu entitas Kekayaan Intektual, Merek harus terdaftar. Gagal mendaftarkan Merek berarti kehilangan kesempatan meraih berbagai manfaat & keuntungan.

Sebuah merek bukan sekadar perkara nama. Ia adalah identitas dan mengandung beragam reputasi juga informasi.

Tren pembatasan merek di sejumlah negara dianggap berbuah simalakama

Milenial Indonesia memiliki merek favorit mulai dari fesyen seperti H&M, Zara hingga Uniqlo, lalu merek makanan minuman seperti Starbucks hingga Indomie.

Menurut laporan Footprint Kantar Worldpanel 2018, ada 17 merek FMCG (fast moving consumer goods) yang sering kali dipilih oleh konsumen lebih dari satu miliar kali dalam setahun.

Di Indonesia, sebagian orang menyebut detergen sebagai Rinso. Padahal Rinso adalah merek salah salah satu detergen di Indonesia.

Di Indonesia sebagian masyarakat terbiasa menyebut pompa air dengan nama "Sanyo". Padahal, banyak merek pompa air yang beredar di pasar.

Odol adalah sebuah merek pasta gigi Jerman yang jadi generik untuk menyebut semua pasta gigi.

Tidak semua produk dari merek besar bisa sukses di pasaran.

Seks sempat laku jadi jualan para pembuat iklan. Kini, para ahli pemasaran beralih menjual aktivisme untuk menangguk lebih banyak keuntungan.

Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, akan masuk ke Indonesia. Namun, di Indonesia ternyata sudah ada beberapa merek serupa Amazon. Sudah ada 2 dari 9 permohonan merek Amazon yang tidak diterima.

Fanatisme terhadap sebuah merek adalah kondisi psikologis. "Fans" Apple adalah contoh yang baik. Selain marketing yang andal, Apple juga memiliki ekosistem penggemar fanatik yang solid dan terbentuk secara alami. Secara tak langsung, mereka lah yang mendukung kejayaan Apple hingga hari ini.

Tak semua gugatan yang dilayangkan oleh merek terkenal bisa menang. Beberapa produsen harus kehilangan kepemilikan mereknya di Indonesia. Beda hakim, beda pula pertimbangan hukumnya.

Di Indonesia, beberapa merek pendompleng merek terkenal bisa saja diterima dan masuk dalam daftar merek di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Ditjen KI mengakui terkadang terjadi kekeliruan sebab adanya ketidaktahuan dari para pemeriksa.

Sebelum pendaftaran sebuah merek diterima, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Di Indonesia, beberapa merek pendompleng merek terkenal bisa dengan mudah diterima dan masuk dalam daftar merek di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Di tengah hiruk pikuk game-game digital seiring dengan makin beragamnya konsol game yang tersedia seperti Playstation ataupun Xbox, mainan konvensional masih mendapat tempat di hati konsumen. Lego merupakan satu dari sedikit perusahaan yang berhasil “bermain” dan bertahan cukup lama dalam ceruk pasar tersebut.