Beberapa massa aksi terpantau bertahan menggunakan tameng milik Brimob. Ada empat tameng yang dipegang massa. Tak jelas bagaimana mereka mendapatkannya.
Ratusan massa melintas di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai melakukan aksi di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat. Mereka meneriakkan yel-yel untuk TNI.
Jalan Wahid Hasyim samping Sarinah Mall jadi titik pusat massa melawan polisi. Aparat belum merangsek maju ke titik tersebut. Polisi bertahan di Bawaslu.
Lantai 2 Gedung Bawaslu sempat terbakar setelah terkena lemparan bom molotov. Api berhasil dipadamkan setelah dua orang personel brimob dan satpam bergegas mengambil alat pemadam kebakaran (apar) dan memadamkan api.
Putra, seorang pelajar SMP Tomang, Jakarta Barat, luka-luka usai bentrok dengan polisi di flyover Jati Baru, Tanah Abang. Putra adalah salah satu demonstran aksi 22 Mei.
Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap semua pemimpin bangsa, termasuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, menenangkan situasi setelah terjadi kericuhan pada 21-22 Mei 2019.
Pukul 20.06, polisi mulai bersiaga mendekati kawat duri sambil membawa tameng. Massa kemudian berteriak dan melemparkan botol plastik. Ada pula yang mengibar-ngibarkan bendera.