Indeks Korupsi Rs Udayana

Mantan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana, Made Meregawa divonis 3 tahun penjara karena terbukti terlibat korupsi bersama-sama dengan Nazaruddin.

PT NKE yang sebelumnya bernama PT DGI, akan menjalani sidang pembacaan vonis atas korupsi pembangunan proyek pemerintah di Pengadilan Tipikor.

Dudung dieksekusi setelah kasus korupsi pembangunan RS Udayana berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Dudung dinilai terbukti melakukan korupsi proyek RS khusus infeksi dan pariwisata Universitas Udayana, korupsi pembangunan Wisma Atlet dan gedung serba guna Sumatera Selatan.

Atas tuntutan itu, Dudung akan mengajukan nota pembelaan (pledoi) pada 8 November 2017.

KPK dapat menjual korporasi yang terlibat tindak pidana korupsi dan menjadi tersangka apabila perusahaan itu terbukti merugikan negara.

Dalam kesaksiannya, Angelina menyebut pula perihal konsensi kepada partai Demokrat sebesar dua persen dari nilai proyek.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahudin Uno membantah dirinya melakukan pertemuan dengan Anas Urbaningrum, M Nazaruddin, dan Dudung Purwadi.

Angelina Sondakh bersaksi di sidang kasus korupsi dengan terdakwa eks Dirut PT DGI, Dudung Purwadi dan menjelaskan cara Nazaruddin mengatur korupsi.

Wakil Gubernur terpilih Sandiaga Salahudin Uno memenuhi panggilan sebagai saksi dalam persidangan RS Pendidikan Udayana dengan terdakwa mantan Dirut PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi.

Sandi menegaskan, dirinya hanya mendapat laporan aktivitas perusahaan secara umum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi untuk dua kasus korupsi yakni kasus proyek rumah sakit Universitas Udayana dan korupsi wisma atlet.

Sandiaga Uno mengatakan, dirinya dipanggil penyidik KPK terkait kasus korupsi dalam pekerjaan pembangunan rumah sakit pendidikan Universitas Udayana.

Sandiaga Uno selaku mantan Komisari PT DGI membantah menyetujui proyek wisma atlet Palembang. Menurutnya Dirut PT DGI tak pernah melaporkan pelaksanaan proyek itu.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pada Senin (6/3/2017), penahanan atas tersangka akan dilakukan untuk 20 hari ke depan di rumah tahanan negara Kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK di Pomdam Jaya Guntur.