Penyidik Bareskrim mempelajari laporan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar tentang kasus dugaan tindak pidana persangkaan palsu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perselisihan antara Antasari Azhar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memang berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) DKI Jakarta 2017.
Istana menggelar konferensi pers terkait tudingan SBY bahwa pemberian grasi terhadap Antasari Azhar bermuatan politis. Mensesneg pun menunjukkan dokumen pertimbangan dari MA tersebut kepada publik.
Aulia Pohan enggan berkomentar banyak soal tudingan Antasari Azhar. Sembari menghindari kerumunan wartawan, ia menunjuk SBY untuk menanggapi tuduhan itu.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menepis tudingan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pemberian grasi yang diberikan Presiden Jokowi kepada Antasari Azhar yang dianggap bermuatan politis.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana menyalurkan hak pilihnya di TPS IV Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Tak berlama-lama di TPS, Jokowi akan menyampaikan keterangan pers terkait grasi yang diberikan kepada Antasari Azhar.
Dalam pengakuannya, Antasari kembali membuka dugaan kasus IT KPU yang menyasar putra bungsu Yudhoyono. Nyanyiannya bikin gaduh di hari terakhir masa tenang Pilkada Jakarta.
SBY akan menempuh jalur hukum terkait pernyataan Antasari. Ia tak terima disebut sebagai inisiator rekayasa kasus terhadap Antasari yang didakwa membunuh Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari menduga bahwa seorang pejabat telah sengaja menghilangkan barang bukti berupa pakaian yang dikenakan mendiang Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari mengaku siap menerima diteror usai memberi keterangan kepada media massa tentang rahasia yang disimpannya selama bertahun-tahun itu. Bahkan, Antasari pun mengaku siap mati setelah membeberkan rahasia itu.
Pernyataan Antasari Azhar tentang keterlibatan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Hary Tanoesoedibjo dinilai tidak berdasar oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Didik Mukrianto.