Indeks Jantung

Pembengkakan jantung atau Kardiomegali adalah penyakit yang biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau penyakit arteri koroner.

Menurut penelitian, telur baik buat kesehatan dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Ada tiga ciri khas gejala penyakit jantung koroner, yakni sifat rasa nyerinya seperti ditekan, ditindih atau rasa seperti dihantam benda tumpul.

Orang yang tidur total 8-9 jam sehari memiliki risiko 5 persen lebih besar menderita jantung daripada mereka yang tidur 6-8 jam.

Tubuh kita tetap membutuhkan kolesterol, tetapi tidak dalam jumlah yang banyak.

Jam kerja tak teratur, kolega tak bisa diajak curhat, bos tak adil = penyakit.

Dawam Rahardjo meninggal dunia pada Rabu malam, 30 Mei 2018 atau tanggal 15 Ramadhan 1439 Hijriah.

Varises bisa jadi awal mula risiko serangan jantung, karena ia menyumbat aliran darah menuju jantung.

Kendalikan stresmu. Jika tidak, salah satu risikonya adalah terkena broken heart syndrome.

Konsumsi berlebih minuman energi berisiko sebabkan serangan jantung dan hepatitis.

Kita semua perlu wawas diri. Kematian pasca-olahraga tak hanya dialami oleh Choirul Huda.

Anda bisa lakukan langkah-langkah CPR selagi menunggu bantuan medis datang.

Salah satu hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang adalah tersetrum listrik. Bagaimana cara kerja aliran listrik dalam mencederai tubuh?

Ancaman penyakit katastropik, yang seperti namanya serupa bencana, mengintai bagi mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat.

Aktivitas yang terlalu tinggi pada Amigdala atau jaringan saraf dalam otak yang bertanggung jawab pada emosi, naluri bertahan hidup, dan memori akan mengakibatkan seseorang mudah terserang sakit jantung dan stroke.

Kebiasaan hidup seperti pola makan atau aktivitas rutin lainnya yang tak sehat menyimpan bom waktu bagi kesehatan seseorang. 

Serangan jantung yang mematikan mengintai generasi muda. Penyakit ini sudah tak pandang bulu lagi. Ia sulit dideteksi hingga tiba-tiba si penderita tumbang.

Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan tahun 2013, sebanyak 39 persen penderita jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah. Menariknya, 22 persen di antaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia. Dan jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45-65 tahu.