"Sebagian investor masih khawatir situasi di Turki dapat berdampak pada 'emerging market' di dunia termasuk Indonesia," kata analis senior CSA Research Institue Reza Priyambada.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengklaim tidak melihat adanya pengaruh dari sosok capres-cawapres tertentu terhadap pergerakan indeks saham di pasar modal.
Di Amerika Serikat, masa pemilihan presiden dapat membuat tingkat volatilitas bursa saham meningkat dari hari normal, tapi di Indonesia tidak demikian.
“Semoga 2018 ini memberikan harapan baru. Karena di bursa ini yang dimainkan adalah kepercayaan dan harapan,” kata Jusuf Kalla saat membuka perdagangan saham BEI hari ini.
“Angka ini di luar perkiraan kita. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Kerja keras dari BEI (Bursa Efek Indonesia) patut diapresiasi dan disyukuri,” kata Jokowi.