Berbagai macam tuntutan disuarakan oleh butuh demi perbaikan nasib buruh di Indonesia dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin (1/5/2017).
Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota siagakan ratusan personel untuk berjaga di titik kumpul massa buruh di terminal, stasiun, simpang jalan dan delapan Gerbang Tol Jakarta-Cikampek, yang akan mengikuti aksi Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2017).
Serikat buruh menarik iuran rutin anggota tetapi tak mau melakukan advokasi di tingkat pabrik. Selain itu para buruh dipaksa takut buat berserikat lantaran rentetan intimidasi dan kriminalisasi.
Lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja bekerjasama dengan pabrik-pabrik di kawasan industri melakukan praktik pemerasan terhadap para buruh lewat skema magang. Bagaimana ceritanya?
17 ribu personil keamanan yang akan mengawal May Day kali ini direncanakan akan membentuk beberapa lapis, termasuk petugas harian, seluruh Polres, Brimob, dan Sabraha.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan mengerahkan 150 ribu massa buruh dari kawasan Jabodetabek, Karawang dan Purwakarta untuk mengikuti aksi peringatan May Day di ibu kota.
Aksi tersebut dimulai dari depan Monumen Nasional dan dilanjutkan dengan long march gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gedung BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan dan berakhir di KFC pusat.
Pemerintah mulai menggarap proyek 6 ribu unit rusun bagi buruh di Tangerang Selatan. Proyek rusun murah di daerah kantong buruh ditargetkan selesai 2019 mendatang.
Menurut Hanif, liga sepak bola pekerja/buruh juga bertujuan meningkatkan produktivitas kalangan pekerja/buruh, karena bisa saja ada buruh yang memiliki potensi tapi belum tergali.
Anton mengaku telah memberikan instruksi mulai dari tingkat polsek, polres hingga polda untuk meningkatkan pengamanan menjelang peringatan Hari Buruh Internasional.