Pemerintah Indonesia masih juga belum serius membahas pengendalian tembakau, menurut aktivis Koalisi Warga Untuk Jakarta Bebas Asap Rokok, Abdillah Ahsan.
Kemenkes belum mengetahui alasan ratifikasi Pengendalian Produk Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) di Indonesia masih terhambat.
Industri rokok terus dijepit dengan berbagai regulasi, namun kinerja penjualan industri ini justru menunjukkan peningkatan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menandatangani FCTC atau tidak.
Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) diklaim berpotensi menjembatani antara kepentingan industri tembakau dan kepentingan nasional Indonesia. Pemerintah Indonesia diharapkan serius untuk membahas akses konvensi tersebut sehingga menguntungkan para pemangku kepentingan dalam industri tembakau lokal.
Indonesia tengah mempertimbangkan untuk bergabung dalam Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) untuk menekan laju perokok. Pemerintah mengatakan masih berpikir panjang mengingat kompleksnya dampak yang kemungkinan dapat ditimbulkan dengan bergabungnya Indonesia dalam FCTC tersebut.