Indeks Dampak Musim Kemarau

Produksi gabah kering giling (GKG) yang hilang akibat gagal panen di Sukabumi mencapai 292,95 ton.

BPBD Tangerang Selatan mendistribusikan 127.700 liter air bersih kepada masyarakat di tujuh kelurahan yang terdampak kekeringan.

BNPB menyebutkan mitigasi kekeringan akibat El Nino dibuat teknologi modifikasi cuaca (TMC) agar dapat menghasilkan hujan sebagai cadangan ketersediaan air.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyampaikan potensi kekeringan pada musim kemarau panjang 2023 terjadi di 176 desa.

Kapan terjadi musim kemarau 2023? Bulan Maret-April-Mei 2023 diprediksi akan menjadi periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Enam wilayah NTT yang terancam bencana kekeringan yaitu Kecamatan Kota Raja, Oebobo, Rote Barat Laut, Hawu Mehara, Raijua, dan Haharu.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau di NTB.

Daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan juga perlu diwaspadai seperti di Jagakarsa, Pasar Minggu, serta sebagian Pancoran dan Cilandak.

Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara.

Presiden Jokowi akan memberikan stimulus kepada petani sebagai antisipasi dampak kekeringan dan kemarau serta dampak pandemi COVID-19.

Penetapan status darurat bencana kekeringan itu karena debit air di sejumlah sumber air berkurang dan bahkan mengering.

Bulan September memasuki musim pancaroba dan beberapa penyakit perlu diwaspadai, di antaranya DBD, ISPA, dan influenza.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono mengatakan terjadi peningkatan ISPA di sejumlah daerah.

Kawasan lereng Gunung Merapi yang diselimuti Kabut bukan berasal dari hujan abu atau aktivitas Merapi.

“Pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit.”

Musim kemarau panjang yang saat ini melanda di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan gagal panen. Pemerintah didesak untuk mencari solusi dampak kekeringan ini.

INDEF menilai, daerah terdampak kekeringan yang kekurangan beras, bisa diberikan pasokan beras Bulog yang berlebih saat ini.

Kementan belum memilih opsi menerapkan hujan buatan untuk mengatasi kekeringan di sejumlah areal lahan padi di Indonesia.