tirto.id - Pemerintah telah membuat sumur-sumur pompa di daerah penghasil beras yang terdampak musim kemarau. Presiden Joko Widodo mengatakan pembuatan sumur pompa tersebut dilakukan demi mencegah kekurangan air yang berdampak pada terjadinya krisis pangan.
"Tapi apapun kemarau ini kita telah mengantisipasi dengan membangun, membuat sumur-sumur pompa di titik-tik yang kemungkinan sudah kita hitung akan kekurangan air," kata Jokowi usai mengunjungi Pasar Baru, Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).
Proses pembangunan pompa air tersebut dibebankan tanggungjawabnya kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Sudah dimulai oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum," kata dia.
Jokowi melaporkan saat ini stok beras yang tersimpan di Bulog mencapai 1,6 juta ton. Jumlah tersebut menurutnya lebih tinggi dari biasanya yang rata-rata di angka 1,2 juta ton.
"Kalau stok di Bulog sendiri sekarang ada 1,6 juta ton yang biasanya kota stok itu hanya maksimal biasanya hanya 1,2 juta ton," kata dia.
Dalam pantauannya, Jokowi mengklaim harga kebutuhan pokok saat ini telah mengalami penurunan, seperti bawang putih, bawang merah, dan beras.
"Kita cek harga-harga utamanya cabe, beras, bawang putih, bawang merah semuanya kondisinya sudah turun. Yang pertama bawang merah di angka Rp45 ribu, bawang putih Rp38 ribu sampai Rp40 ribu," kata Jokowi.
Adapun harga beras, menurut Jokowi saat ini bertahan di tengah kondisi inflasi. Dalam pantauannya harga beras saat ini berada di angka Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter.
"Beras lokal dengan harga Rp12 ribu sampai Rp13 ribu. Saya kira harganya baik, artinya dari angka inflasi juga akan turun di bulan yang kemarin," kata Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto
