Indeks Bi Rate

BI mempertahankan bunga demi menjaga posisi rupiah tetap perkasa di tengah dampak usai hasil Pilpres AS 2024.

Volatilitas di pasar uang yang cukup tinggi membuat rupiah melemah di kisaran Rp15.800 per dolar AS menjadi alasan mengapa BI perlu menempuh kebijakan ini.

Kebijakan penurunan suku bunga terutama oleh The Fed dapat berimplikasi positif terhadap perekonomian AS dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Fundamental ekonomi yang kuat, sebuah negara akan tahan dari berbagai macam masalah, termasuk politik.

Langkah BI tidak menurunkan suku bunga sebagai upaya untuk menjaga perekonomian nasional dari ketidakpastian yang masih menyelimuti perekonomian dunia.

Pada saat yang sama, Bank Indonesia juga menahan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility di level 5,5 persen dan 7 persen.

Menurut Perry, keberhasilan SRBI dan SBN memasukkan aliran modal asing didorong dari upaya menaikkan BI-Rate sebesar 25 basis points menjadi 6,25 persen.

Bank Indonesia (BI) resmi menaikan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa dampaknya terhadap cicilan KPR?

Naiknya BI Rate untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah & memastikan inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 & 2025.

Keputusan mempertahankan BI Rate konsisten dengan fokus kebijakan moneter untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah dan inflasi tetap terkendali.

Perry sebut perkembangan perekonomian dunia melambat seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan.

BI melihat pasar tengah mengantisipasi Fed Fund Rate yang kemungkinan akan turun lebih cepat di penghujung kuartal II 2024.

Keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan BI Rate di level 6%.

Pergerakan nilai tukar, dipengaruhi oleh pengumuman suku bunga acuan yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada, Kamis (25/5/2023) pukul 14.00 WIB.

LPEM FEB UI meminta Bank Indonesia untuk mempertahankan kembali suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,75 persen.

BI pada Desember 2022 telah menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Hal tersebut akan berdampak pada harga rumah maupun apartemen.

Rapat Dewan Gubernur BI pada 21 dan 22 Desember 2022 memutuskan menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,50 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, menguat jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Penurunan jumlah simpanan tabungan di perbankan dinilai karena bunga deposito ditawarkan bank masih relatif kecil.