Indeks Abu Bakar Baasyir Bebas

Abu Bakar Ba'asyir telah bebas dari Lapas Gunung Sindur. Bagaimana negara memantaunya usai dibebaskan?

Aparat gabungan berpatroli di sekitar Ponpes Al Mukmin Ngruki memastikan tidak ada kerumunan jelang kedatangan Abu Bakar Baasyir.

Usai bebas dari Lapas Gunung Sindur, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) dijemput keluarganya melalui perjalanan darat menuju ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo.

Ba'asyir telah menjalani vonis penjara selama 15 tahun dikurangi remisi sebanyak 55 bulan.

Polisi tegaskan tak akan anggap remeh situasi apapun jelang pembebasan Ba'asyir pada 8 Januari 2021.

Narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir bakal bebas murni pada Jumat, 8 Januari 2021 dari LP Gunung Sindur, Bogor.

Kanwil Kemenkumham Jawa Barat bakal berkoordinasi dengan tim Densus 88 Polri terkait akan bebasnya Abu Bakar Baasyir dari penjara.

YLBHI menduga ada motif politik dari Presiden Jokowi terkait pembebasan Abu Bakar Ba'asyir, karena momen ini berdekatan dengan Pemilu 2019.

Presiden Jokowi mengatakan, mekanisme pembebasan bersyarat adalah Abu Bakar Ba'asyir harus mau menandatangani janji setia kepada NKRI dan Pancasila.

Yasonna mengatakan, pembebasan terhadap Ba'asyir yang masih menolak menandatangani Pancasila akan berdampak pada narapidana terorisme lainnya. 

Pembebasan Bersyarat tidak diberikan oleh presiden, tetapi diberikan berdasarkan Keputusan Menteri.

Politikus PAN Bara Hasibuan menilai pembebasan Abu Bakar Ba'asyir akan menimbulkan konsekuensi yang sangat luas, salah satunya terkait persepsi publik terhadap Jokowi.

Anggota DPR RI Fraksi PAN Bara Hasibuan kecewa jika Presiden bebaskan orang anti Pancasila sementara ia terus berupaya sosialisasikan Pancasila

“Jadi kita tidak serta-merta membebaskan tapi perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain,” lanjut Wiranto.

"Jika Narapidana terorisme tidak mau menyatakan ikrar kesetiaan terhadap NKRI maka pembebasan bersyarat tidak bisa diberikan, sebab syaratnya tidak terpenuhi," tulis Oce Madril.

Tim Pengacara Muslim menyatakan tidak sembarang orang bisa menemui Abu Bakar Ba'asyir jika narapidana terorisme itu bebas. Orang-orang yang bisa bertemu Ba'asyir akan dibatasi. 

“Yang kita tolak kalau fitnah disebarkan di negara-negara mereka dan menyebabkan salah sangka masyarakat dunia ini pada ke Abu Bakar Ba’asyir,” kata Rochim.

Michdan menegaskan bahwa pemikiran Ba’asyir bukan berarti Pancasila bertentangan dengan prinsip Islam yang dianutnya.

“Tentunya [pembebasan Ba'asyir] masih perlu dipertimbangkan dari aspek-aspek lainnya seperti aspek ideologi Pancasila NKRI hukum dan lain sebagainya,” kata Wiranto.

Dalam dokumen yang harus ditandatangani juga mencantumkan hal lain, seperti misalnya pengakuan Ba’asyir atas kejahatan terlibat dalam aksi terorisme.