Menuju konten utama

Puncak Hujan Meteor π-Puppid 2025, Apa Dampaknya Terhadap Bumi?

Informasi mengenai puncak hujan meteor π-Puppid 2025. Simak dampaknya terhadap bumi dalam artikel ini.

Puncak Hujan Meteor π-Puppid 2025, Apa Dampaknya Terhadap Bumi?
Ilustrasi hujan meteor. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hujan meteor π-Puppid akan mencapai puncaknya pada Rabu, 23 April 2025. Aktivitas puncaknya diperkirakan akan terjadi pada Kamis, 24 April pukul 02.00 WIB. Pada waktu tersebut, diprediksi akan terjadi sebanyak 18 meteor per jam. Lantas, apa dampaknya terjadap bumi?

Hujan meteor π-Puppid dapat dilihat dari arah rasi bintang Puppis, berada di atas cakrawala. Jumlah meteor yang tampak akan semakin bertambah seiring dengan semakin tingginya titik pancaran di langit.

Dikutip dari laporan In The Sky, hujan meteor π-Puppid berlangsung 15 – 28 April 2025. Selama periode tersebut, fenomena ini dapat dilihat setiap hari dari langit Jakarta, sejak senja sampai sekitar pukul 23.34 WIB saat titik terangnya, dan terbenam di bawah ufuk barat.

Titik puncak (titik tertinggi di langit) akan terjadi sebelum malam tiba, yaitu sekitar pukul 17.00 WIB, sehingga hujan meteor ini akan memberikan tampilan terbaiknya setelah senja, saat titik puncaknya masih setinggi mungkin.

Pada waktu ini, rotasi Bumi membuat Jakarta menghadap secara optimal ke arah datangnya meteor, memaksimalkan jumlah meteor yang jatuh secara vertikal ke bawah, menghasilkan jalur-jalur pendek yang dekat dengan titik pancaran.

Di lain waktu, akan ada lebih sedikit meteor yang terbakar di atas Jakarta, dan meteor-meteor tersebut akan cenderung memasuki atmosfer dengan sudut miring, menghasilkan meteor-meteor berumur panjang yang dapat melintasi area yang luas di langit sebelum akhirnya terbakar habis.

Apa Itu Meteor π-Puppid?

Meteor π-Puppid adalah hujan meteor yang terkait dengan komet 26P/Grigg-Skjellerup. Aliran meteoroid mendekati Matahari dengan kecepatan sekitar 37 km/detik dan harus mendahului Bumi yang mengorbit Matahari dengan kecepatan 30 km/detik, sehingga masuk ke atmosfer dengan kecepatan 15 km/detik yang relatif lambat.

Meteor π-Puppid dinamai demikian karena pancarannya tampak berada di rasi bintang Puppis, sekitar 112 derajat di sebelah kanan dan deklinasi -45 derajat. Hal ini membuat mereka hanya bisa dilihat oleh pengamat di selatan.

Komet ini ditemukan pada tahun 1972 dan telah diamati setiap 5 tahun sekali, pada setiap lintasan perihelion komet, tapi sering kali dengan kecepatan yang sangat rendah per jamnya.

Apa Dampak Hujan Meteor Terhadap Bumi?

Meteoroid biasanya berukuran kecil, mulai dari partikel debu hingga sebesar batu besar. Meteoroid hampir selalu cukup kecil untuk terbakar dengan cepat di atmosfer. Jadi kecil kemungkinannya untuk menghantam permukaan Bumi.

Dikutip dari laman NASA Science, dalam kasus hujan meteor, garis-garis cahaya bisa muncul di mana saja di langit, tetapi “ekor” meteor itu tampak mengarah ke titik yang sama di langit. Itu karena semua meteor datang pada sudut yang sama, dan saat mereka semakin dekat ke Bumi, efek perspektif membuat mereka tampak semakin jauh.

Singkatnya, hujan meteor tidak memiliki dampak negatif untuk bumi. Ini merupakan salah satu fenomena langit yang indah dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat dunia sejak dahulu.

Baca juga artikel terkait FENOMENA LANGIT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Edusains
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Indyra Yasmin