Menuju konten utama

PT Waskita Karya Akan Segera Menjual Beberapa Ruas Jalan Tol

Mantan Dirut PT Waskita Karya, Muhammad Choliq menyatakan, melesetnya target ekuitas 2017 disebabkan oleh tertundanya sejumlah divestasi.

PT Waskita Karya Akan Segera Menjual Beberapa Ruas Jalan Tol
Ilustrasi jalan tol. Pengendara melintas di ruas jalur Tol Solo-Ngawi, Wonorejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (31/3/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

tirto.id - Target ekuitas PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada 2017 sebesar Rp30 triliun, tidak tercapai. Realisasinya hanya sebesar Rp24 triliun.

Mantan Direktur PT Waskita Karya, Muhammad Choliq mengakui, melesetnya target tersebut karena ada beberapa divestasi yang tertunda (delay).

"Secara umum saya sering kali mengatakan target equity saya di 2017 akhir itu Rp30 triliun. Kenapa ini tidak bisa tercapai? Karena program divestasinya delay yang tadinya di tahun 2017. Kira-kira tahun inilah yang saya harapkan bisa didivestasi," ujar Choliq usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kantor Waskita Karya Jakarta pada Jumat (6/4/2018).

Divestasi yang akan dilakukan dalam jangka pendek ini adalah untuk penjualan ruas tol Kanci Pejagan, Pejagangan Pemalang, Pasuruan, Probolinggo, yang keseluruhannya bernilai Rp5 triliun. Divestasi yang dilakukan untuk masing-masing ruas tol ini sebanyak 70 persen.

"Sudah mendapatkan komitmen pembeli sekitar Rp5 triliun. Sehingga, harapan saya minggu depan itu sudah closing, sudah settlement. Duitnya sudah diterima oleh Waskita itu Rp5 triliun," terangnya.

Selanjutnya, Waskita Karya akan segera mendivestasi tiga ruas tol Trans Jawa yang bernilai Rp2,5 triliun melalui instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), untuk kepemilikan 40 persen.

Ia mengatakan dalam mendivestasi tiga ruas tol Trans Jawa, ada himbauan dari Kementerian BUMN agar divestasi tetap jatuh kepada perusahaan BUMN saja.

"Cuma khusus Trans Jawa ini agak unik, ada imbauan, bukan perintah ya, tapi imbauan dari Kementerian BUMN. Sebaiknya atau idealnya Trans Jawa itu dikuasai BUMN. Nyambung dari Bakauheuni sampai Banyuwangi itu Trans Jawa namanya. Tapi, kalau cabang-cabang ini (tidak BUMN) okelah," paparnya.

Ruas tol Trans Jawa saat ini kepemilikan ada di PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan Jasa Marga, tapi diproyeksikan operasionalnya dijalankan oleh satu BUMN.

"Nah inilah yang sedang dicari ramuannya, supaya itu benar-benar dikuasai. Karena sampai saat ini yang kuasai memang belum ada, cuma BUMN-nya ada Jasamarga, ada Waskita. Nantinya mungkin satu operator akan berjalan," terangnya.

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan kode emiten WSKT, mencatat hasil kinerja keuangan 2017 masih relatif baik dengan perolehan total nilai kontrak dalam pengerjaan Rp138,11 triliun, pendapatan Rp45,21 triliun, dan laba bersih Rp3,88 triliun.

Pada hari yang sama dalam RUPS tersebut, dilakukan pembagian dividen sebesar Rp776.342.468 atau sebesar 20 persen dari laba bersih yang diraih pada tahun buku 2017.

Tidak hanya mengumumkan hasil kinerja keuangannya, dalam RUPS juga mengumumkan perombakan jajaran direksi Waskita Karya. Perombakan tersebut disebutkan oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno sebagai bentuk sanksi untuk Waskita Karya.

Sepanjang Agustus 2017 hingga Maret 2018 tercatat ada 7 kali kecelakaan kerja dan 1 kali kegagalan kerja terjadi di proyek Waskita Karya. Sementara sepanjang periode yang sama, total kejadian kecelakaan kerja proyek di Indonesia ada 16 kejadian.

Baca juga artikel terkait PT WASKITA KARYA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yandri Daniel Damaledo