Menuju konten utama

PT Pegadaian Akui Sudah Antisipasi Gempuran Pegadaian Swasta

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah gadai pinggir jalan maupun yang berbentuk daring (online) telah muncul sebagai alternatif dari gerai-gerai PT Pegadaian.

PT Pegadaian Akui Sudah Antisipasi Gempuran Pegadaian Swasta
Warga menunggu melakukan bertransaksi di Kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - PT Pegadaian (Persero) mengaku telah mengantisipasi gempuran pegadaian swasta di tengah masyarakat. Menurut Direktur Utama Pegadaian Sunarso, munculnya sejumlah pegadaian swasta itu malah menjadi pemicu bagi perusahaan pelat merah yang dipimpinnya untuk terus memperbaiki diri.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah gadai pinggir jalan maupun yang berbentuk daring (online) telah muncul sebagai alternatif dari gerai-gerai PT Pegadaian. Baik yang fisik maupun daring, konsepnya tak jauh berbeda. Barang-barang seperti perhiasan emas, laptop, sepeda motor, hingga mobil bisa masuk jadi jaminan mereka.

“Kalau gadai-gadai swasta maupun yang kecil masuk di masyarakat, berarti kebutuhan masyarakat itu masih ada yang belum terlayani oleh Pegadaian,” kata Sunarso seusai acara temu media di Hotel Double Tree, Jakarta, pada Selasa (21/11/2017).

Lebih lanjut, Sunarso menilai PT Pegadaian mungkin masih kalah dalam hal kecepatan dan kemudahan dibandingkan pegadaian-pegadaian swasta yang ada. Di samping itu, taksiran harga gadai yang dirasa belum sesuai ekspektasi masyarakat juga diklaim Sunarso berpotensi menjadi faktor pendukung.

“Tapi semua kan ada risikonya juga. Pegadaian pun nggak bisa jor-joran, harus tetap memegang dan menerapkan manajemen risiko yang baik,” ucap Sunarso.

Adapun Sunarso mengklaim dampak dari kemunculan pegadaian swasta belum begitu menggerus bisnis PT Pegadaian. Kendati tidak menampik apabila di beberapa wilayah tertentu pengaruhnya sudah terasa, namun Sunarso menyebutkan bahwa persentasenya masih sangat kecil.

“Saya sebut saja di Jawa Timur, ada yang sudah kena seperti itu [masyarakat lebih memilih ke pegadaian swasta]. Tapi kalau saya bilang, [persentase bisnis yang tergerus] di bawah 10 persen. Hanya bagian kecil saja,” ungkap Sunarso.

Oleh karena itu, Sunarso mengatakan kalau PT Pegadaian harus bisa hadir dan terus menjaga eksistensinya di tengah masyarakat. “Tidak ada cara lain, kecuali kita hadir melalui jaringan dan kemudahan,” ujarnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Sunarso sempat menjelaskan lebih lanjut mengenai upaya PT Pegadaian untuk memperluas jaringan. Saat ini, PT Pegadaian telah berencana untuk membuka agen serta menyiapkan aplikasi gadai yang bisa diunduh di gawai.

“Kalau agen, kita bisa lihat barangnya dulu. Misal barang yang digadaikan itu emas, toko emas sudah pasti yang layak menjadi agen Pegadaian,” ucap Sunarso.

Sementara dengan adanya aplikasi gadai, Sunarso mengatakan bahwa nasabah bisa langsung mengoperasikan transaksi gadai dari gawainya. Menurut rencana, aplikasi tersebut bakal mulai bisa digunakan pada awal tahun depan.

Baca juga artikel terkait PEGADAIAN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari