tirto.id - Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri, mengungkapkan bakal berdiskusi dengan para pemain Liga 1 dan Liga 2 terkait pemotongan gaji di tengah terhentinya kompetisi karena pandemi corona.
Organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu mendapatkan sorotan dari Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPro). Pasalnya, PSSI dianggap membuat keputusan yang tertuang dalam SK bernomor 48/SKEP/III/2020 tanpa adanya komunikasi dengan pemain atau Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Salah satu isi dari SK tersebut yakni PSSI mempersilakan klub-klub untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen dari gaji normal, mulai Maret hingga Juni 2020.
“Nanti akan kami undang untuk membicarakannya bersama. Saya rasa pemain pun menyadari kesulitan klub saat ini,” ucap Cucu Somantri sebagaimana diwartakan Antara.
Sementara itu, FIFPro telah mengirimkan surat tertanggal 4 April 2020 dan meminta kejelasan dari PSSI. Menanggapi surat tersebut, Cucu Somantri mengatakan bahwa yang terjadi saat ini hanya masalah komunikasi yang terbatas lantaran pandemi.
“Pemangku kepentingan yang paling terpengaruh dengan keputusan PSSI ini tidak diikutsertakan dalam diskusi dan ini tidak sejalan dengan praktik di tingkat internasional, di mana FIFPro selalu berdialog dengan FIFA dan AFC. Oleh karena itu kami tidak dapat menerima langkah ini,” tulis FIFPro.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dilakukan secara virtual beberapa waktu lalu juga sempat menyinggung agar adanya komunikasi. Syaiful bahkan meminta diskusi idealnya dilakukan sebelum Ramadan.
“Kami ingin kebijakan yang menyangkut soal nasib pemain dimusyawarahkan oleh PSSI secara tripartit dengan klub dan pemain,” katanya.
“Faktanya ada klub yang hanya membayar 10 persen gaji. Saya kasihan karena pemain sepak bola kita dan keluarganya bisa kesulitan,” tambah Syaiful.
Untuk diketahui, beberapa klub tetap membayarkan gaji bulan Maret kepada pemainnya secara penuh. Salah satunya yaitu Persita Tangerang. Namun, klub berjuluk Pendekar Cisadane justru memberikan gaji para pemainnya hanya sebesar 10 persen dari gaji normal untuk bulan April hingga Juni 2020.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Yantina Debora