Menuju konten utama

PSM Baca Kelemahan Persija, Tapi Belum Mampu Mengalahkannya

Pelatih PSM Makasar telah mempelajari kelemahan lawan dengan menonton 7-8 kali pertandingan Persija. Namun skor akhir 0-0, membuktikan PSM belum dapat memanfaatkannya.

PSM Baca Kelemahan Persija, Tapi Belum Mampu Mengalahkannya
Pelatih PSM Makassar Darijie Kalizic (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, Jumat (23/8/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Pelatih PSM Makasar, Darije Kalezic menyebut telah mengetahui kelemahan Persija, sehingga dapat menahan imbang tuan rumah dalam laga tunda Shopee Liga 1 2019, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (28/8/2019) sore yang skor 0-0.

"Saya rasa saya sudah nonton 7-8 pertandingan Persija sampai sekarang. Dan kami memang meredam kekuatan Persija, terutama di babak pertama. Dan kami juga memanfaatkan kelemahan Persija, dan saya cukup puas dengan itu," aku pelatih PSM, Darije Kalezic kepada Tirto dalam konferensi pers usai pertandingan.

Performa pertahanan PSM dalam pertandingan kali ini patut diapresiasi. Mereka mampu menahan gempuran Persija yang tampil menyerang, khususnya pada babak kedua.

Selain itu, PSM lini tengah dan lini depan PSM juga sukses membaca celah di sektor kiri pertahanan Persija. Jarak antara fullback kiri Macan Kemayoran, Rezaldi Hehanusa dengan winger kiri Novri Setiawan yang kerap terlalu renggang dibaca para penggawa Juku Eja dengan jitu.

PSM lebih banyak mengarahkan serangan ke sisi kiri pertahanan Macan Kemayoran. Nyaris sepanjang babak pertama, pergerakan pemain sayap PSM, Zulham Zamrun sukses bikin Rezaldi berkali-kali kesulitan melakukan marking.

Namun, kecepatan Zulham saja belum cukup. Kurangnya dukungan yang diberikan fullback kiri PSM, Asnawi Mangkualam, terhadap mantan penggawa Persib itu bikin PSM kerap gagal memanfaatkan celah yang seharusnya berujung peluang.

Zulham justru kerap terisolasi di posisinya sendiri. Sepanjang babak pertama crossing-crossing PSM dari sisi kanan kurang efektif.

Alhasil, tak banyak peluang yang bisa didulang Juku Eja untuk mencetak gol. Meski sempat empat kali menembak, praktis cuma sekali PSM benar-benar membahayakan gawang Persija di babak pertama, tepatnya lewat sepakan Eero Maarkanen yang masih belum bisa bikin kiper Persija, Shahar Ginanjar memungut bola dari gawangnya.

"Dari titik lemah tersebut kami mendapat beberapa kesempatan. Salah satunya kesempatan Eero tadi, tapi sayang babak pertama 0-0," sambung Kalezic.

Sepanjang permainan babak kedua, Persija menunjukkan reaksi yang baik. Pelatih Julio Banuelos mulai menginstruksikan agar Novri dan Rezaldi mengurangi gap mereka di atas lapangan. Sisi kiri pertahan Persija pun tampak lebih padat dan bahkan beberapa kari justru bisa dijadikan tumpuan serangan.

"Babak pertama kami sempat kurang mendominasi, tapi pada babak kedua kami bermain lebih baik," kata pelatih Persija, Julio Banuelos.

"Kami tidak menyerang dari satu sisi saja, kami juga menyerang dari kiri, melalui Rezaldi dan Novri. Tapi memang belum berhasil menghasilkan gol," imbuhnya.

Maka, wajar pada paruh kedua PSM tidak bisa lagi memanfaatkan celah yang seharusnya bisa mereka eksploitasi layaknya di babak pertama. Skor sama kuat, pada akhirnya harus puas diterima kedua kubu.

"Semoga di laga tandang berikutnya kami dapat poin maksimal lagi," ujar bek PSM, Abdul Rahman menghibur rekan-rekannya setelah pertandingan.

Hasil imbang ini bikin PSM harus menahan ambisinya untuk masuk papan atas klasemen sementara Shopee Liga 1 2019.

Hingga berita ini dinaikkan, Juku Eja masih berada di peringkat delapan klasemen dengan 20 poin, hasil enam kemenangan, dua kali imbang, dan empat kekalahan.

Di sisi lain Persija masih terbenam di papan bawah klasemen. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan menempati urutan 15 dengan 14 poin, hasil dua kali menang, delapan kali imbang, serta tiga kekalahan.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali