tirto.id - Setelah semusim bermarkas di Stadion Sultan Agung, Bantul, manajemen PS TIRA akhirnya mengumumkan mereka bakal kembali ke kandang lamanya, Stadion Pakansari di Bogor. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan performa Manahati Lestusen dan kawan-kawan pada musim kompetisi 2019.
"Musim depan PS TIRA akan kembali ke Stadion Pakansari setelah semusim kami di Stadion Sultan Agung, Bantul," ungkap perwakilan manajemen PS TIRA, Kusmanto Harapan seperti dilansir laman resmi GoJek Liga 1.
Keputusan ini juga tak lepas dari adanya kerja sama antara PS TIRA dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Kedua pihak dikabarkan telah menyepakati kerja sama jangka panjang hingga 30 tahun.
"Alasan kami memilih stadion itu adalah supaya punya home base jangka panjang, karena kami akan mengikat kerja sama selama 30 tahun dengan Pemkab Bogor," sambung Kusmanto.
Secara tersurat Kusmanto menegaskan jika PS TIRA telah menaikkan target pada musim depan. Dalam partisipasinya di Liga 1 2019 mendatang, The Army menargetkan finis di posisi lima besar klasemen akhir.
Pada Liga 1 2018 PS TIRA sendiri nyaris terdegradasi. The Army hanya mampu finis di peringkat 15 klasemen akhir dengan capaian 42 poin, hasil 12 kemenangan, enam kali imbang, dan 16 kekalahan.
Selain perkara stadion, saat ini PS TIRA juga sedang dalam upaya memastikan siapa pelatihnya musim depan. Saat ini Nil Maizar memang tercatat sebagai pelatih kepala, namun muncul kabar bahwa eks pelatih Timnas Indonesia dan Semen Padang itu bakal mencalonkan diri dalam Pemilu Legislatif. Jika memang pencalonan Nil benar terjadi, maka PS TIRA akan mendapat pukulan telak karena masih harus mencari pelatih kompeten lain.
"Kami tetap memprioritaskan coach Nil untuk menjadi pelatih musim depan. Tapi kami akan berbicara lebih lanjut lagi, karena beliau ingin maju sebagai calon legilatif," kata Kusmanto.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan