Menuju konten utama

Profil Yasirli Amri Korban Marapi Ditemukan Tewas di Tugu Abel

Profil Yasirli Amri korban meninggal Gunung Marapi. Sebelum ditemukan meninggal, video kondisinya tertutup abu vulkanik sempat viral di media sosial.

Profil Yasirli Amri Korban Marapi Ditemukan Tewas di Tugu Abel
Yasirli Amri. instagram/hmtspnp

tirto.id - Yasirli Amri salah satu pendaki yang terjebak dalam erupsi Gunung Marapi pada Minggu, 3 Desember 2023 ditemukan meninggal dunia di tugu Abel.

Menurut keterangan dari BPBD Kota Bukittinggi, Yasirli yang merupakan mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) ditemukan di tugu Abel dalam kondisi kehabisan oksigen.

Sebelumnya, Yasirli sempat viral di sosial media usai videonya yang menunjukkan dia sedang dalam kondisi berselimut debu vulkanik tersebar. Dalam video itu Yasirli terlihat berusaha berbicara namun tidak terdengar jelas.

Surfa Yondri, Direktur PNP pada Rabu, 12 Desember menjelaskan bahwa jenazah Yasirli sudah dijemput dari rumah sakit oleh keluarga pada Selasa malam, sekira pukul 22.00 WIB. Keesokan harinya yaitu pada Rabu, Yasirli dikebumikan di kampung halamannya di Batusangkar.

Profil Yasirli Amri yang Meninggal di Tugu Abel

Yasirli Amri atau akrab disapa Sherly adalah seorang perempuan berusia 20 tahun, mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) angkatan 2022.

Di kampus, Sherly terkenal sebagai mahasiswi yang aktif dalam sejumlah kegiatan. Dia merupakan Duta Kampus Politeknik Negeri Padang.

Menilik akun Instagramnya @amrisherli, selama masih duduk di bangku sekolah menengah atas Yasirli juga merupakan duta GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Tanah Datar.

Yasirli juga kerap membagikan kegiatannya berpetualang di alam, terlihat di pernah mengunjungi sejumlah destinasi seperti bukit, air terjun, sungai, hingga pantai.

Sekilas Tentang Tugu Abel Tasman

Tugu Abel Tasman adalah tugu yang tidak asing bagi para pendaki Gunung Marapi. Tugu itu merupakan penanda jalur naik dan turun menuju puncak Merpati, sebutan yang digunakan untuk merujuk puncak Gunung Marapi.

Tugu tersebut dibangun untuk mengenang seorang pendaki bernama Abel Tasman dari Kota Padang yang tewas karena terjebak erupsi pada Minggu, 5 Juli 1992.

Abel merupakan seorang alumni SMA 6 Padang yang tergabung dalam komunitas JIPALA, dia baru saja menuntaskan pendidikannya. Kala itu, dia bersama 14 temannya melakukan pendakian ke puncak Gunung Marapi.

Namun nahas, sekira pukul 09.15, Gunung yang awalnya terlihat tenang dan indah tiba-tiba mengeluarkan gemuruh dan meletus. Gunung api itu pun memuntahkan awan panas bercampur debu serta batuan panas.

Saat itu, Abel bersama temannya Sulastri sudah berada di puncak, sementara teman-teman mereka lainnya masih berada di belakang.

Abel dan Sulastri berusaha berlindung dan menyelamatkan diri dari hujan batu panas. Tetapi nasib berkata lain, Abel tertimpa batu besar di kepalanya, dia tewas di tempat.

Jasad Abel Tasman berhasil dievakuasi oleh tim SAR beserta relawan keesokan harinya yaitu pada Senin, 6 Juli 1992. Untuk mengenang sosok Abel, sekira 30 orang pendaki membangun tugu Abel setelah tragedi maut itu terjadi yaitu pada 5 Juli 1994.

Posisi tugu yang ditancap saat ini bukanlah posisi persis tempat Abel meninggal dunia. Puncak Merpati tempat Abel menghembuskan nafas terakhirnya sulit untuk digali, sebab apabila digali dapat mengakibatkan tanah longsor.

Oleh karena itu tugu Abel dibangun menyerong menghadap puncak Merpati, ini menandakan bahwa Abel “sedang menghadap” ke puncak Merpati.

Baca juga artikel terkait KORBAN GUNUNG MARAPI atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra