tirto.id - Atlet Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Paris 2024. Rizki berkompetisi dalam angkat besi (lifter) kelas 79 kg putra di South Paris Arena 6, Prancis, pada Kamis (8/8/2024) waktu setempat.
Melansir dari Antara, Rizki berhasil menyelesaikan kompetisi angkat besi dengan total angkatan seberat 354 kg. Cabang angkat besi yang dimenangkan Rizki terdiri dari angkatan snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg.
Rizki sukses mengangkat beban 155 kg pada percobaan kedua setelah gagal di percobaan pertama. Namun, meskipun mencoba menambah beban menjadi 162 kg pada percobaan ketiga, ia tidak berhasil menyelesaikannya.
Rizki berada di posisi kedua bersama lifter Kolombia, Mosquera Luis, yang juga berhasil mengangkat 155 kg. Mereka tertinggal dari lifter China, Shi Zhiyong, yang mencatatkan 165 kg pada percobaan kedua. Namun, Shi Zhizong gagal memecahkan rekor Olimpiade ketika mencoba dengan beban 168 kg.
Rizki yang tertinggal 10 poin, berusaha mengejar pada angkatan clean & jerk. Pada percobaan pertama, Rizki berhasil mengangkat 191 kg. Kemudian Rizki menambah beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua, yang berhasil diselesaikan dengan baik.
Angkatan ini memecahkan rekor clean & jerk Olimpiade. Sementara itu, Shi Zhiyong gagal dalam tiga percobaan angkatan clean & jerk, sehingga Rizki unggul dan berhasil meraih medali emas.
Pencapaian ini menaikkan posisi Indonesia ke peringkat 28 dalam klasemen medali Olimpiade 2024. Indonesia kini mengantongi tiga medali, termasuk perolehan dua medali emas dan satu perunggu yang diraih oleh Gregoria Mariska Tunjung di cabang bulutangkis tunggal putri.
Profil Rizki Juniansyah Peraih Emas Olimpiade 2024
Rizki Juniansyah merupakan atlet angkat besi Indonesia kelahiran 17 Juni 2003. Rizki tercatat sebagai Juara Dunia Junior 2021 dan 2023 kelas 73 kg putra.
Dia juga memegang rekor dunia senior untuk angkatan Total, rekor dunia junior untuk angkatan Snatch, serta tiga rekor SEA Games di kelas 73 kg putra.
Perjalanan Rizki untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade Paris 2024 harus dilalui dengan mengikuti sejumlah kejuaraan dunia. Ia terlibat dalam Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand dan setidaknya tiga turnamen kualifikasi Olimpiade lainnya.
Selain mengikuti kompetisi wajib, Rizki juga berpartisipasi dalam beberapa turnamen kualifikasi Olimpiade, termasuk Kejuaraan Dunia 2022 di Bogotà, Kolombia, IWF Grand Prix 1 2023 di Havana, Kuba, dan Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan.
Dalam perjalanannya ini, Rizki sempat harus rehat karena menjalani operasi appendix atau usus buntu pada Agustus 2023. Hal itu menyebabkan dia tidak diperbolehkan berlatih angkat besi selama 5-6 bulan.
Diketahui, Rizki memulai kariernya sejak muda dengan memenangkan medali emas di Kejurnas Antar-PPLP 2017 dan medali emas di Kejurnas PPLP 2018.
Selain itu, ia pernah memenangkan medali di Pekan Olahraga Daerah (Popda), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), dan Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Banten.
Prestasi Rizki, baik tingkat provinsi, nasional, hingga internasional, tak terlepas dari kerja kerasnya sejak kecil. Berasal dari keluarga atlet, Rizki telah menggeluti angkat besi sejak masih anak-anak.
Sejak kelas 4 SD, ayahnya sudah melatihnya di sasana milik keluarga. Ayahnya, Mohammad Yasin, merupakan mantan atlet angkat besi nasional. Ayah Rizki memiliki pengalaman meraih prestasi di SEA Games selama periode 1983 hingga 1993.
Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, juga merupakan atlet angkat berat asal Provinsi Banten. Kedua kakaknya dan kakak iparnya juga terlibat dalam olahraga angkat besi sebagai atlet.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra